JAKARTA, KOMPAS.com - Lima tenaga kerja wanita (TKW) yang menjadi korban penipuan trio pembunuh berantai Wowon dkk di Cianjur, Jawa Barat, masih berada di luar negeri.
Hal itu berdasarkan hasil pemantauan tim khusus (Timsus) Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) setelah mendapatkan data korban dari jajaran penyidik Ditrektorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
"Lima orang PMI (pekerja migran Indonesia) yang masih berada di luar negeri," ujar Kepala BP2MI Benny Ramdhani saat dikonfirmasi, Selasa (31/1/2023) malam.
Baca juga: Ada 11 TKW Jadi Korban Wowon Cs, 2 Dibunuh, 7 Masih Hidup dan 2 Belum Diketahui Keberadaannya
Menurut Benny, kelima TKW korban penipuan berkedok penggandaan uang yang masih bekerja di luar negeri ialah Evi Lusiana (33), Yeni Nursa'adah (32), Hamidah Nursilah (29), Yanti, dan Entin.
Untuk korban Evi, kata Benny, masih bekerja di Uni Emirat Arab. Sedangkan Yeni hingga kini masih menjadi TKW di Mesir dan Hamidah di Arab Saudi.
"Sementara Yanti berada di Dubai, dan Entin di Abu Dhabi," jelas Benny.
Selain kelima TKW tersebut, Benny menyebut bahwa masih ada dua korban lain yang belum diketahui keberadaannya. Korban tersebut ialah Nene dan Sulastini.
Penyidik Ditrektorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya hingga kini juga masih menelusuri identitas kedua korban tersebut.
Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menjelaskan, terdapat 11 TKW yang menjadi korban penipuan berkedok penggandaan uang oleh Wowon dkk.
Dari jumlah tersebut, dua di antaranya yakni Siti Fatimah dan Farida tewas dibunuh.
Jasad korban ditemukan di Cianjur dan Garut, Jawa Barat.
Di sisi lain, terdapat dua korban bernama Hana dan Aslem, yang sudah pulang ke Indonesia dan telah memberikan kesaksian kepada penyidik.
Baca juga: Anak Wowon Kini Sebatang Kara: Ibu, Kakak, dan Adiknya Dibunuh Ayah Kandung
Sebagai informasi, pembunuhan berantai ini terungkap setelah satu keluarga ditemukan tergeletak lemas di rumah kontrakan daerah Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi.
Para korban di Bekasi diracun karena mengetahui penipuan dan pembunuhan yang sebelumnya dilakukan Wowon, Dede, dan Duloh di Cianjur.
Dalam aksinya, para pelaku mencampurkan pestisida dan racun tikus ke dalam kopi.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.