BEKASI, KOMPAS.com - Kepedihan terus menyelimuti keluarga dari Muhammad Hasya Attalah Syahputra, mahasiswa Universitas Indonesia yang tewas ditabrak oleh pensiunan Polri AKBP (Purn) Eko Setia BW.
Minimnya kejelasan dalam penyelesaian kasus kecelakaan itu membuat keluarga terus menuntut keadilan.
Ayah Hasya, Adi Syahputra, mengaku sudah ikhlas dengan kepergian putranya pada Oktober 2022 itu.
Meski demikian, keluarga tetap ingin pelaku diadili karena sejak awal tidak menunjukkan sikap empatinya.
Eko bahkan disebut tidak pernah mengeluarkan permintaan maaf setelah menabrak Hasya hingga tewas.
"Yang saya heran itu, tidak ada keluar kata maaf sekali pun pada malam itu," ungkap Adi kepada wartawan, Selasa (31/1/2023).
Baca juga: Keluarga Ungkap Pensiunan Polri Tak Minta Maaf Usai Tabrak Mahasiswa UI Hasya
Adi menjelaskan, ia pertama kali bertemu pelaku di Rumah Sakit Anandha, Jakarta Selatan, malam usai insiden tabrakan terjadi.
Dalam pertemuan itu, Adi awalnya menanyakan secara baik-baik bagaimana kronologi anaknya bisa tertabrak dan terlindas mobil yang dikendarai Eko.
"Saya dapat informasi, saya dekati lagi, saya tanya, 'Bagaimana kronologinya? Ini katanya ada yang terlindas segala macam,'" jelas Adi.
"Dia (Eko) dari duduk itu langsung ngomong, 'Iya, saya yang melindas,' seperti itu. Itu diperlakukan kepada saya, saya yang mengalami itu," tambah Adi.
Menurut Adi, tak ada kata permintaan maaf atau raut penyesalan yang ditunjukkan Eko usai menabrak Hasya hingga tewas.
"Karena sikapnya tidak ada empati, makanya kami putuskan untuk dilanjutkan sesuai dengan hukum yang berlaku," ucap Adi.
Baca juga: Polisi: Mahasiswa UI Hasya Meninggal karena Kelalaiannya Sendiri
Tak terima pelaku dibebaskan
Kepedihan keluarga Hasya makin menjadi setelah tahu justru Hasya-lah yang ditetapkan sebagai tersangka kecelakaan itu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.