Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes Ajak Heru Budi Turunkan Angka Stunting di Ibu Kota Jadi 5 Persen

Kompas.com - 01/02/2023, 13:25 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengajak Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk menurunkan persentase kasus stunting di Ibu Kota menjadi 5 persen.

Budi menyatakan ini usai mengikuti rapat pimpinan (rapim) yang digelar Heru berkait penanganan stunting di Ibu Kota, Rabu (1/2/2023).

Menkes berujar, persentase stunting nasional kini turun menjadi 21 persen, dari sebelumnya menyentuh 24 persen.

"Nah, Bapak Presiden (Joko Widodo) kan penginnya 14 persen (angka stunting nasional) di 2024," ujar Budi di Balai Kota DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (1/2/2023).

"Saya tadi datang ke Pak Gubernur (Heru), 'Pak Gubernur, negara-negara maju itu kan (angka stunting nasional) di bawah 5 persen. Yuk, kita kasih hadiah ke Bapak Presiden,'" imbuh dia.

Baca juga: Bersama Menkes, Heru Budi Gelar Rapim Bahas Penanganan Stunting di Jakarta

Budi kemudian mengajak Heru untuk menurunkan angka stunting di Ibu Kota menjadi 5 persen.

Menurut Menkes, angka stunting di Jakarta kini masih 16 persen.

"Ada (angka stunting) provinsi di bawah 5 persen, karena DKI sekarang 16 persen," tutur dia.

Budi memberikan contoh bahwa angka stunting provinsi bisa setara dengan angka stunting negara maju, yakni 5 persen.

Baca juga: Pemprov DKI Tunggu Sinkronisasi Data Anak Stunting dari Pusat, Heru Budi: Setelah Itu Saya Turun

Dalam kesempatan itu, Menkes mengaku tak bisa bekerja seorang diri untuk menangani kasus stunting.

Karena itu, ia meminta bantuan kepada Pj Gubernur DKI untuk menangani kasus kurang gizi kronis tersebut.

"Tadi kami bicarakan bagaimana kami bisa kasih contoh satu provinsi di Indonesia itu sama dengan negara maju level stunting-nya," tutur Budi.

"Dan Pak Gubernur berkomitmen, saya tidak mungkin bisa kerja sendiri tanpa dukungan kepala daerah," sambung dia.

Baca juga: Heru Budi Bakal Keliling Lima Wilayah Jakarta untuk Cek Kasus Stunting dan Kemiskinan Ekstrem

Heru sebelumnya berujar, bersama Menkes, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membahas soal penanganan kasus gizi buruk kronis alias stunting di Ibu Kota.

"Pak Menkes bersama jajarannya dan tentunya saya bersama seluruh kepala dinas (DKI) membahas terkait dengan secepat mungkin menyelesaikan stunting," ujar Heru.

Heru menyebutkan, langkah pertama untuk menangani kasus itu adalah sinkronisasi data milik eksekutif Jakarta berkait jumlah anak yang mengidap stunting di Ibu Kota.

Data itu disinkronisasi dengan data milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Yang pertama adalah sinkronisasi data. Kami sudah punya (data), Pak Menteri (Budi Gunadi) sudah punya, tinggal dikombinasikan saja," ucap Heru.

Baca juga: Temui Anak Stunting di Cilincing, Heru Budi: Mereka Ceria, tapi Tinggi Badannya Kurang

Selain sinkronisasi data dengan Kemenkes, saat rapim, Budi Gunadi meminta Pemprov DKI untuk menyuplai vitamin dan makanan kepada siswa kelas 1 SMP sebagai upaya penanganan kasus stunting.

"Tadi Pak Menteri (Budi Gunadi) memerintahkan kelas 7 SMP diberikan makan tambahan dan vitamin," kata Heru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Megapolitan
Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Megapolitan
Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Megapolitan
Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Megapolitan
Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Megapolitan
Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com