JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta para ibu hamil di Ibu Kota untuk rajin mengecek kesehatannya.
Hal ini Heru nyatakan usai menggelar rapat pimpinan (rapim) soal penanganan stunting di Ibu Kota, Rabu (1/2/2023), yang diikuti Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.
Menurut Heru, berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, kini ada 140.000 ibu hamil di Ibu Kota.
"Jadi, total hari ini, berdasarkan informasi dari Kepala Dinkes (DKI), kurang lebih ada 140.000 ibu hamil," tuturnya di Balai Kota DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat.
Baca juga: Langkah Menkes-Heru Budi Tangani Anak Stunting di Jakarta
Eks Wali Kota Jakarta Utara itu meminta para ibu hamil agar rajin mengecek kesehatannya di puskesmas atau posyandu.
Melalui pengecekan itu, kata Heru, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bisa mengetahui apakah sang ibu hamil kekurangan gizi atau tidak.
Jika sang ibu hamil kekurangan gizi, Pemprov DKI bisa langsung mengintervensinya dengan cara memberikan asupan gizi.
"Saya imbau, ibu-ibu yang hamil tolong jangan malas, konsisten untuk memeriksa kehamilannya ke puskesmas atau ke posyandu," minta Heru.
Baca juga: Menkes Ajak Heru Budi Turunkan Angka Stunting di Ibu Kota Jadi 5 Persen
"Kami dengan Kemenkes langsung bisa mengintervensi jika ibu hamil tersebut kekurangan gizi," lanjutnya.
Di satu sisi, dia juga meminta para ibu hamil agar rutin mengonsumsi makanan bergizi.
Heru menegaskan, penanganan stunting paling mudah dicegah saat sang ibu masih mengandung.
"Pencegahan (stunting) yang paling mudah dan paling murah kan di posisi saat ibu hamil," ucap Pj Gubernur DKI itu.
Heru sebelumnya berujar, bersama Menkes, Pemprov DKI Jakarta membahas soal penanganan kasus gizi buruk kronis alias stunting di Ibu Kota saat rapim.
"Pak Menkes bersama jajarannya dan tentunya saya bersama seluruh kepala dinas (DKI) membahas terkait dengan secepat mungkin menyelesaikan stunting," ujar Heru.
Baca juga: Bersama Menkes, Heru Budi Gelar Rapim Bahas Penanganan Stunting di Jakarta
Ia menyebutkan, langkah pertama untuk menangani kasus itu adalah sinkronisasi data milik eksekutif Jakarta berkait jumlah anak yang mengidap stunting di Ibu Kota.
Data itu disinkronisasi dengan data milik Kemenkes.
"Yang pertama adalah sinkronisasi data. Kami sudah punya (data), Pak Menteri (Budi Gunadi) sudah punya, tinggal dikombinasikan saja," ucap Heru.
Selain sinkronisasi data dengan Kemenkes, saat rapim, Budi Gunadi meminta Pemprov DKI untuk menyuplai vitamin dan makanan kepada siswa kelas 1 SMP sebagai upaya penanganan kasus stunting.
"Tadi Pak Menteri (Budi Gunadi) memerintahkan kelas 7 SMP diberikan makan tambahan dan vitamin," kata Heru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.