Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masalah Stunting yang Masih Menjadi PR di Ibu Kota...

Kompas.com - 02/02/2023, 08:54 WIB
Zintan Prihatini,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengatakan, di kawasan Cilincing saja,  setidaknya ada 777 anak  rawan stunting.

Heru menyebut, jumlah ini sesuai dengan laporan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Badan Pusat Statistik (BPS).

"Karena kader di kelurahan dan kader yang membantu itu aktif, maka ditemukan sementara waktu 777 (anak) yang rawan ya, rawan stunting," ungkap Heru di RPTRA Triputra Persada Hijau, Selasa (31/1/2023).

Baca juga: Temui Anak Stunting di Cilincing, Heru Budi: Mereka Ceria, tapi Tinggi Badannya Kurang

Selain Cilincing, wilayah lain di Jakarta Utara juga mencatat kasus serupa. Di Koja, terdapat 144 anak rawan stunting, begitu pun di Penjaringan ada 115 anak yang rawan stunting.

Eks Wali Kota Jakarta Utara itu mengatakan, anak-anak yang mengalami stunting terlihat normal. Namun, tinggi badan mereka tak memenuhi standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Anak-anaknya ceria, cuma tingginya agak kurang. Tadi ada yang kurang 2 cm, 3 cm, kurang 1 cm dari standar WHO," ujar Heru. "Tadi teman-teman (media) melihat mereka sehat, normal. Tidak yang seperti saya bayangkan kondisinya," sambung dia.

Keliling DKI cek stunting

Dalam kesempatan tersebut, Heru turut menyinggung upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk menurunkan angka stunting.

Ia mengaku bakal berkeliling di lima wilayah administrasi di Jakarta, untuk meninjau kasus stunting.

"Saya akan keliling ke lima wilayah (DKI Jakarta) termasuk untuk melihat miskin ekstrem," ucap Heru.

Baca juga: Heru Budi Bakal Keliling Lima Wilayah Jakarta untuk Cek Kasus Stunting dan Kemiskinan Ekstrem

Pemprov DKI Jakarta, ujar dia, telah memberikan berbagai bentuk jaminan mulai dari jaminan kesehatan hingga jaminan pendidikan kepada warga.

Ada pula program intervensi untuk anak-anak kurang gizi yakni pemberian makan tambahan (PMT).

"Setiap keluarga itu mendapat telur, ayam, daging, dan itu mudah-mudahan bermanfaat," tutur Heru.

"Sekali lagi konsisten Pemda DKI menangani stunting, kemiskinan ekstrem itu tetap ada. Terus kami lakukan," imbuhnya.

Heru Budi menuturkan, beberapa wilayah saat ini sudah mencatat penurunan angka stunting.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com