Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tindak Lanjuti Pertemuan dengan Menkes, Heru Budi Mulai Data Kasus Stunting di Jakarta

Kompas.com - 02/02/2023, 13:46 WIB
Muhammad Naufal,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mulai mengerahkan jajarannya untuk mendata kasus gizi buruk kronis alias stunting di Ibu Kota pada Kamis (2/2/2023) ini.

Ia menyebutkan pendataan itu merupakan tindak lanjut dari pertemuan dengan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin yang berlangsung pada Rabu (1/2/2023).

Proses pendataan itu dipimpin oleh Asistem Pemerintahan (Aspem) Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Sigit Wijatmoko.

Baca juga: Masalah Stunting yang Masih Menjadi PR di Ibu Kota...

"Hasil pertemuan dengan Pak Menkes, hari ini dikoordinatori Pak Aspem, semua wali kota se-DKI mulai lurahnya, dan kepala dinas PPAPP sertabDinkes, turun untuk mengambil data-data yang konon stunting," tutur Heru di Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (2/2/2023).

Pendataan ini merupakan langkah awal penanganan kasus stunting di Ibu Kota.

Untuk menangani kasus serupa, Heru meminta para ibu hamil di Ibu Kota untuk rajin mengecek kesehatannya di fasilitas kesehatan.

Pengecekan kesehatan dilakukan agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bisa mencegah stunting yang mungkin menjangkit janin sang ibu hamil.

Baca juga: Heru Budi Soal Pencegahan Stunting: Ibu Hamil Jangan Malas Periksa Kandungan

"Mengimbau kepada 140.000 ibu hamil, yang hari ini terdata di Dinkes DKI, untuk segera ke puskesmas," kata Heru.

"Kami cek, kalau dia (ibu hamil) kurang gizi atau anemia, kami intervensi," sambung dia.

Menurut Heru, pencegahan stunting lebih mudah diatasi ketika sang ibu masih mengandung.

"(Penanganan stunting) lebih mudah ketika ibu hamil," ucap Heru.

Heru sebelumnya berujar, Pemprov DKI Jakarta memang hendak menyinkronkan data stunting di Ibu Kota dengan data stunting milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Baca juga: Langkah Menkes-Heru Budi Tangani Anak Stunting di Jakarta

"Yang pertama adalah sinkronisasi data. Kami sudah punya (data), Pak Menteri (Budi Gunadi) sudah punya, tinggal dikombinasikan saja," ucap Heru, Rabu (1/2/2023).

Selain sinkronisasi data dengan Kemenkes, saat rapim, Budi Gunadi meminta Pemprov DKI untuk menyuplai vitamin dan makanan kepada siswa kelas 1 SMP sebagai upaya penanganan kasus stunting.

"Tadi Pak Menteri (Budi Gunadi) memerintahkan kelas 7 SMP diberikan makan tambahan dan vitamin," kata Heru.

Sementara itu, Budi Gunadi berujar proses sinkronisasi data Pemprov DKI dengan data Kemenkes akan berlangsung selama satu pekan.

Baca juga: Menkes Ajak Heru Budi Turunkan Angka Stunting di Ibu Kota Jadi 5 Persen

"Kami sudah sepakat, nomor satu rapihkan datanya. Jadi datanya by name by address itu mesti sama data Kemenkes, data Gubernur (DKI), data BKKBN," tuturnya, Rabu.

"Kami sudah setuju akan disamakan dalam waktu seminggu," lanjut Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com