JAKARTA, KOMPAS.com - AKBP (Purn) Eko Setia Budi Wahono tak akan mencegah keluarga Muhammad Hasya Attalah andai melakukan upaya hukum lanjutan terkait kecelakaan yang terjadi di Srengseng Sawah, Jagakarasa, Jakarta Selatan.
Dalam kecelakaan itu, sepeda motor yang dikendarai Hasya terjatuh karena mengerem mendadak lalu tertabrak hingga terlindas mobil yang dikendarai Eko.
Namun, belakangan justru Hasya yang ditetapkan sebagai tersangka karena dianggap lalai dalam mengendarai sepeda motor.
Kuasa hukum Eko, Kitson Sianturi, mempersilakan keluarga Hasya menempuh langkah hukum lanjutan jika tak puas dengan hasil penyelidikan polisi.
Kitson menilai keluarga Hasya memiliki hak untuk menuntut kliennya secara pidana atau pun perdata.
“Itu sah-sah saja,” ujar Kitson di Tempat Kejadian Perkara (TKP) rekonstruksi ulang yang menewaskan Hasya, Kamis (2/2/2023).
“Pihak keluarga pengendara roda dua (Hasya) memiliki hak untuk melakukan upaya hukum,” tegasnya.
Baca juga: Usai Menabrak, Pensiunan Polisi Bantu Pindahkan Tubuh Hasya ke Tepi Jalan, tapi Tak Bawa ke RS
Kitson menambahkan, kliennya tak menutupi hal apapun, termasuk saat rekonstruksi ulang dilakukan di Srengseng Sawah, Jagakarsa, pada Rabu kemarin.
Menurut dia, Eko sangat kooperatif dan memberikan keterangan sesuai fakta yang ada di lapangan.
“Tapi yang sudah dilaksanakan (rekonstruksi) tidak ada yang ditutup-tutupi. Tidak ada skenario, semua sesuai keterangan saksi. Olah TKP juga sesuai dengan kondisi yang terjadi saat itu,” pungkas Kitson.
Pakar hukum pidana Suhandi Cahaya juga menyatakan bahwa keluarga Hasya memiliki hak untuk membawa kasus ini ke pengadilan.
Keluarga Hasya boleh menempuh jalur ini bila memang tak puas dengan hasil penyelidikan kepolisian.
"Seorang mengabaikan anak istrinya, bisa kena pidana. Apalagi ini orang lagi butuh pertolongan, korban terbentur dengan dia (mobil) jadi bisa dilakukan pidana juga," ucap Suhandi di TKP.
Sebagai informasi, Hasya tewas usai ditabrak Eko di Jalan Raya Srengseng Sawah pada 6 Oktober 2022.
Hasya tertabrak dan masuk ke dalam kolong mobil Mitsubishi Pajero yang dikendarai Eko dari arah berlawanan.
Hasya yang mengendarai motor dari arah Beji menuju Lenteng Agung tiba-tiba kehilangan keseimbangan saat melewati jalanan tersebut.
Ia tak dapat mengendalikan Kawasaki Pulsar yang ia kendarai tatkala ada roda dua yang tiba-tiba berbelok di depannya.
Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) itu lantas tergelincir di atas aspal. Eko yang tak siap melakukan pengereman akhirnya menghantam tubuh Hasya.
Aparat menilai peristiwa tersebut murni akibat kelalaian Hasya. Karena itulah Hasya ditetapkan sebagai tersangka meski meninggal dunia.
Hasil penyelidikan itu pun menuai protes dari keluarga dan banyak pihak lain, sehingga Kapolda Metro Jaya memerintahkan adanya penyelidikan ulang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.