JAKARTA, KOMPAS.com - AKBP (Purn) Eko Setia Budi Wahono tak mau mengantarkan mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Muhammad Hasya Attalah ke rumah sakit usai kecelakaan yang terjadi di Jalan Raya Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada 6 Oktober lalu.
Alhasil, korban pun harus menunggu kedatangan ambulans untuk bisa diantar ke rumah sakit.
Kuasa hukum Eko, Kitson Sianturi membeberkan alasan kliennya enggan mengantarkan korban ke RS.
Kitson berdalih kliennya hanya melakukan langkah antisipasi.
Sebab, Eko menyadari bahwa mobil Pajero yang ia kendarai tak diperuntukkan untuk membawa orang sakit, sehingga ia memilih menunggu datangnya ambulans.
"Kondisi dan situasi orang dalam menghadapi persoalan ini itu tentu berbeda, termasuk kenapa (Eko) tak langsung membawa (korban)," ujar Kitson di Tempat Kejadian Perkara (TKP) rekonstruksi ulang yang menewaskan Hasya, Kamis (2/2/2023).
"Kalau pun (korban) dibawa menggunakan kendaraan klien kami, jika terjadi apa-apa di dalam mobil, maka ada tuntutan lainnya di kemudian hari. Mobil itu kan bukan standar kesehatan," sambungnya.
Meski demikian, Klitson menegaskan kliennya tidak melakukan pembiaran terhadap korban.
Eko disebut berusaha mencari bantuan dari warga sekitar hingga menghubungi ambulans.
"Berbagai upaya telah dilakukan klien kami untuk menolong korban. Dia menelepon ambulans dan memanggil warga sekitar," ujar Kitson.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.