JAKARTA, KOMPAS.com - Satu dari tiga tersangka pembunuhan berantai Bekasi-Cianjur, yakni Dede Solehudin mengungkapkan, dirinya rela jadi pengikut Wowon dan terlibat aksi pembunuhan karena tergiur punya harta berlimpah.
"Dia (Wowon) ngakunya itu Aki Banyu. (Dijanjikan) punya harta dan sukses dan punya harta berlimpah-limpah. Punya kendaraan mobil, rumah, uang dan sawah," ujar Dede di Mapolda Metro Jaya, Kamis (2/2/2023) lalu.
Dede terjerat tipu daya oleh Wowon, setelah ia mengira bahwa rekannya tersebut bisa mengandakan uang.
Terlebih, iming-iming kekayaan itu diwasiatkan oleh Aki Banyu, seorang tokoh fiktif yang Wowon ciptakan sendiri.
"Ya percaya, karena saya lihat, itu amplop bisa berubah dari uang Rp 5.000 jadi Rp 50.000 atau jadi Rp 10.000," kata Dede.
Baca juga: Dikibulin Bertahun-tahun, Duloh dan Dede Baru Tahu Aki Banyu adalah Wowon Saat Diperiksa Polisi
Atas dasar itulah, Dede tak pernah segan untuk ikut mengeksekusi korbannya.
Hal itu ia lakukan demi mencari uang dan kesuksesan yang dijanjikan Aki Banyu.
"Yang penting saya dapat duit, dapat kesuksesan," ungkap Dede.
Sebagai informasi, pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon dkk terungkap setelah satu keluarga ditemukan tergeletak lemas di rumah kontrakan daerah Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi.
Para korban di Bekasi diracun karena mengetahui penipuan dan pembunuhan yang sebelumnya dilakukan Wowon Erawan alias Aki (60), bersama M Dede Solehudin (35), dan Solihin alias Duloh (64) di Cianjur.
Baca juga: Lakukan Aksi Pembunuhan Berantai, Wowon: Saya Menyesal dan Mau Tobat
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.