Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dede Diminta Ikut Minum Kopi Beracun, Ada Niat Pembunuhan Terselubung Wowon?

Kompas.com - 03/02/2023, 13:05 WIB
Joy Andre,
Larissa Huda

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tersangka M Dede Solehudin (35), komplotan penipu dan pembunuh berantai Wowon Erawan (60), sempat diminta ikut meminum kopi beracun saat hendak membunuh satu keluarga di Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi.

Adapun kopi itu diracik oleh anggota komplotan lainnya, yaitu Solihin atau Duloh. Menurut pengakuan Duloh, malam itu memang meracik kopi beracun ke dalam lima gelas.

Namun, dua gelas lainnya hanya diberikan racun dengan dosis yang sedikit. Kopi itu, kata Duloh, diminum oleh Dede dan anak Wowon NR yang masih berusia lima tahun.

"Ya, memang seharusnya semuanya (minum kopi beracun), bilang Aki Banyu itu. Tetapi, harus ada bertanggung jawab kalau ada enggak mati semua," tutur Duloh kepada awak media, di Mapolda Metro Jaya, Kamis (2/2/2023).

Baca juga: Wowon Bunuh Istri dan Mertuanya Sekaligus, Dipicu Dendam soal Uang dan Asmara

Menurut Duloh, Wowon memang berencana membunuh kelima orang yang meminum kopi itu. Namun, atas adanya ancaman Wowon bahwa harus ada yang bertanggung jawab kalau rencana tidak berjalan mulus, Duloh pilih selamatkan Dede.

"Kalau enggak mati semua, pasti Bapak (Duloh) yang kena sama si Wowon. Kan dia juga dari awal bersama kerja, bekerja sama," kata Duloh.

Duloh khawatir jika dia sendiri yang harus bertanggung jawab atau pun jadi target lain dari Wowon.

Dede pun sebetulnya mengetahui bahwa kopi yang ia minum itu mengandung racun. Ia mengaku ikut meminum kopi beracun itu atas perintah Aki Banyu.

Hal itu sebagai bentuk pertanggungjawaban dan siasat agar Dede disangka sebagai korban. Adapun Aki Banyu adalah tokoh fiktif yang diciptakan Wowon.

Baca juga: Dapat Imbalan Rp 100 Juta dari Wowon, Dede Solehudin: Uangnya untuk Memancing

"Iya, tahu (kopi sudah diracun), tapi tetap minum karena harus bertanggung jawab, supaya disangka jadi korban juga," kata Dede.

Saat itu Dede sendiri tak mengetahui apakah dia akan ikut tewas atau tidak setelah meminum kopi tersebut. Namun, sebagai bentuk antisipasi, Dede memilih meminum kopi hanya setengah gelas.

"Enggak tahu (kalau sampai tewas seperti apa), saya memang sengaja minum setengah gelas saja," ungkap Dede.

Dede pun ikut keracunan dan dibawa ke rumah sakit bersama empat orang lainnya. Setelah kasus itu diusut, Dede dinyatakan sebagai tersangka dan merupakan bagian dari komplotan Wowon.

Sebelum dia ditangkap, Dede pun tidak mengetahui bahwa Aki Banyu adalah Wowon. Sebab, Aki Banyu tak pernah menampakkan dirinya dan hanya memberi perintah lewat telepon.

Sebagai informasi, penipuan dan pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon dkk terungkap setelah satu keluarga ditemukan tergeletak lemas di rumah kontrakan daerah Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi.

Baca juga: Dendam Jadi Motif Duloh Racuni Ujang, Tetangga yang Lolos dari Pembunuhan Berantai Wowon dkk

Para korban di Bekasi diracun karena mengetahui penipuan dan pembunuhan yang sebelumnya dilakukan Wowon Erawan alias Aki (60), bersama M Dede Solehudin (35), dan Solihin alias Duloh (64) di Cianjur.

Saat menyelidiki korban yang keracunan itulah, polisi menemukan fakta bahwa pelaku adalah komplotan pembunuh berantai yang sudah melakukan serangkaian penipuan dan pembunuhan.

Pelaku menipu para korban dengan modus mengaku memiliki kemampuan supranatural untuk memberikan kesuksesan dan kekayaan.

Para korban yang telah menyerahkan sejumlah uang kepada pelaku, kemudian menagih janji kesuksesan dan kekayaan tersebut. Saat itulah para korban dihabisi.

Kini, Wowon, Solihin, dan Dede telah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka sementara ini dijerat menggunakan Pasal 340 juncto Pasal 338 dan 339 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) terkait pembunuhan berencana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com