JAKARTA, KOMPAS.com - C (37), ibu sambung dari bocah laki-laki berinisial B (10), mengungkapkan bahwa B mengalami trauma dan sempat sakit setelah hampir diculik.
Adapun percobaan penculikan yang menimpa siswa kelas 3 di SDN Pulo Gebang 11, Kelurahan Pulo Gebang, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, itu terjadi pada 26 Januari 2023.
"(Anaknya) alhamdulilah enggak apa-apa, (tapi) anaknya (sempat) sakit," ungkap C di SDN Pulo Gebang 11, Jumat (3/2/2023).
Baca juga: Anak SD di Pulo Gebang Hampir Diculik, Modusnya Ditawari Main Gim Dalam Mobil
C tidak menjelaskan kapan B sempat sakit. Namun, kejadiannya tidak jauh setelah B hampir diculik orang asing.
"Panas tinggi banget sampai dapat obat dari puskesmas," imbuh C.
Pada hari kejadian, C sedang berada di rumah. Namun, ia sempat gemetar tanpa sebab.
C menduga hal itu terjadi karena ia cemas. Sebab, B memilih untuk berjalan kaki ke sekolah, padahal biasanya selalu mengendarai sepeda.
Ketika jam pulang sekolah tiba, C mendapat kabar dari guru B.
"Gurunya telepon untuk berkabar. Langsung gemetar (saat mendengarnya). Sebelum kejadian itu juga sudah gemetar. Firasatnya kayak sudah enggak enak," ungkap C.
Baca juga: Sebelum Bunuh Mertua Wowon, Duloh Sempat Mengajaknya untuk Berhubungan Badan
Saat menjemput B, C mengatakan bahwa anaknya tampak trauma. Sejak saat itu, perilaku B pun berubah. B menjadi lebih sering meminta untuk diantar jemput oleh orangtuanya.
B pun lebih sering bermain di depan rumahnya alih-alih ke tempat lain. Di sekolah pun, B hanya bermain di halaman.
"Sekarang (minta) antar jemput aja gitu katanya karena takut," pungkas C.
Adapun video yang memperlihatkan B menceritakan menceritakan upaya penculikan itu viral di Facebook.
Dalam video tersebut, B mengaku sempat ditawari untuk bermain gim di ponsel seseorang yang tidak dikenal. B berulang kali menolaknya lantaran pelaku selalu memaksa.
B pun akhirnya kabur. Namun, pelaku sempat mengejarnya sampai B berhasil memasuki area sekolah.
"Menurut cerita anak itu, pada waktu mau berangkat sekolah ada yang mengajak atau menawarkan untuk bermain HP," ujar Kepala SDN Pulo Gebang 11 Maryati.
Baca juga: Tipuan Pembunuh Berantai Wowon Kelabui Komplotannya Sendiri dan Korban: Gandakan Uang Pakai Amplop
Percobaan penculikan terjadi saat B berjalan kaki menuju sekolahnya dan melintasi Masjid Raya Al Azhar.
Menurut keterangan dari B, pada saat itu ada sebuah mobil yang terparkir di luar kawasan masjid, tepatnya di tepi jalan raya.
Saat berjalan di dekat mobil, B ditawari untuk memainkan gim di dalam ponsel, tetapi harus masuk ke dalam mobil.
"Diajak masuk mobil, tapi anak itu kemudian lari masuk ke gang. Lari dan sampai ke sekolah," tutur Maryati.
"Menurut keterangan si anak ini, di dalam mobil ada tiga orang. Yang di luar ada dua. (Pelakunya) bapak-bapak (semua) dibilangnya," sambung dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.