BEKASI, KOMPAS.com - Ahli Psikologi Forensik, Reza Indragiri mengungkapkan, perubahan warna mobil yang dilakukan oleh AKBP (Purn) Eko Setia Budi tidak bisa dianggap sepele.
AKBP (Purn) Eko Setia Budi mengubah warna cat mobilnya dari hitam menjadi putih usai melindas almarhum Hasya Attalah Syahputra. Hal itu diketahui dalam rekonstruksi yang dilakukan pada Kamis (2/2/2023) lalu.
"Pergantian cat mobil ini akan disikapi seperti apa? Sebagai upaya merekayasa barang bukti agar jejak-jejak tabrakan lenyap? Jadi, jangan sepelekan itu dengan serta-merta menganggapnya sebagai ganti cat mobil semata," ucap Reza dikutip dari keterangan yang diterima Kompas.com, Minggu.
Reza menilai, akan menjadi hal yang wajar apabila publik mengendus ada code of silence atau kode senyap dalam penyidikan kasus Hasya.
Kode senyap sendiri merupakan subkultur toksik yang memiliki kecenderungan menutup-nutupi kesalahan rekan sejawat antar polisi.
Ia juga mempertanyakan mengapa harus ada status penetapan tersangka terhadap Hasya.
Padahal, Kapolri Jenderal Listyo Sigit menyebut secara eksplisit bahwa salah satu komitmennya adalah problem solving dan restorative justice.
"Artinya, dalam kasus laka lantas, masuk akal kalau polisi tidak buru-buru pakai mindset litigasi atau pemidanaan tulen, termasuk menetapkan seseorang sebagai tersangka, meski status tersangka bukan berarti mutlak bersalah," ucapnya.
Reza menilai, pilihan kurang bijak dan meruncingkan masalah, justru akan memperlihatkan wajah hukum yang kebablasan atau over-criminalization.
Hal itu justru yang akan membuat publik semakin terluka dengan wajah penegakan hukum yang ada.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.