Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah Siswi Calon Korban Penculikan Sudah Wanti-wanti Anaknya untuk Gigit dan Teriak

Kompas.com - 06/02/2023, 06:34 WIB
Nabilla Ramadhian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Luthfi (43) mengaku sudah cemas sehari sebelum putrinya, S (10), nyaris menjadi korban penculikan.

S adalah pelajar perempuan di SDN Pondok Kelapa 07 Pagi, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, yang hampir menjadi korban penculikan pada 26 Januari 2023 sekitar pukul 10.00 WIB.

"Sebelum kejadian, tanggal 25 Januari 2023, saya sempat dapat informasi dari saudara. Hampir kejadian penculikan," ujar Luthfi di kediamannya di Kelurahan Pondok Kelapa, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (5/2/2023).

"Malamnya, langsung saya sendiri ada perasaan enggak enak," imbuh dia.

Pada saat itu, Luthfi langsung memberi tahu S mengenai kasus penculikan yang marak terjadi di sekolah-sekolah.

Luthfi kemudian menasihati anaknya untuk langsung berlari jika ada orang asing yang berusaha memegang atau mengajaknya ke suatu tempat.

Baca juga: Tangan Digenggam Paksa, Anak SD di Pondok Kelapa Hampir Jadi Korban Penculikan

"Kamu lari. Kalau tangan dipegang, kamu gigit atau tendang. Teriak. Jangan sampai enggak," kata Luthfi.

Kecemasan Lutfi ternyata benar, putrinya nyaris menjadi korban penculikan pada Kamis (26/1/2023), sekitar pukul 10.00 WIB.

Ketika istrinya mendengar kabar dari sekolah S dan memberi tahu Luthfi, ia langsung merasa lemas.

"Kata mamanya (S), untung saya omongin (soal imbauan). Kalau enggak, anak enggak ada yang tau. Saya bilang, ya namanya juga bapak, orangtua," jelas dia.

Meski demikian, ia bersyukur tidak terjadi apa pun terhadap S.

Upaya penculikan terhadap S

Terkait upaya penculikan terhadap S, Luthfi mengatakan, tangan anaknya sudah digenggam secara paksa oleh seorang wanita tidak dikenal pada waktu kejadian.

"Ada ibu-ibu megang tangannya. Pas dipegang langsung diajak ke rumahnya. Kalau mau, bakal dikasih sesuatu. Pas anaknya bilang enggak mau, genggaman tangannya langsung dikencengin," tutur dia.

Ketika genggaman tangan pada S dikencangkan, ia langsung menendang kaki perempuan tersebut.

Baca juga: Terjadi Dua Upaya Penculikan Siswa SD di Pondok Kelapa dalam Sehari

Kebetulan, S sedang bersama teman sekolahnya, yakni A. Ia pun langsung berteriak pada A untuk melaporkan kejadian ke seorang guru.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com