JAKARTA, KOMPAS.com - Luthfi (43) mengaku sudah cemas sehari sebelum putrinya, S (10), nyaris menjadi korban penculikan.
S adalah pelajar perempuan di SDN Pondok Kelapa 07 Pagi, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, yang hampir menjadi korban penculikan pada 26 Januari 2023 sekitar pukul 10.00 WIB.
"Sebelum kejadian, tanggal 25 Januari 2023, saya sempat dapat informasi dari saudara. Hampir kejadian penculikan," ujar Luthfi di kediamannya di Kelurahan Pondok Kelapa, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (5/2/2023).
"Malamnya, langsung saya sendiri ada perasaan enggak enak," imbuh dia.
Pada saat itu, Luthfi langsung memberi tahu S mengenai kasus penculikan yang marak terjadi di sekolah-sekolah.
Luthfi kemudian menasihati anaknya untuk langsung berlari jika ada orang asing yang berusaha memegang atau mengajaknya ke suatu tempat.
Baca juga: Tangan Digenggam Paksa, Anak SD di Pondok Kelapa Hampir Jadi Korban Penculikan
"Kamu lari. Kalau tangan dipegang, kamu gigit atau tendang. Teriak. Jangan sampai enggak," kata Luthfi.
Kecemasan Lutfi ternyata benar, putrinya nyaris menjadi korban penculikan pada Kamis (26/1/2023), sekitar pukul 10.00 WIB.
Ketika istrinya mendengar kabar dari sekolah S dan memberi tahu Luthfi, ia langsung merasa lemas.
"Kata mamanya (S), untung saya omongin (soal imbauan). Kalau enggak, anak enggak ada yang tau. Saya bilang, ya namanya juga bapak, orangtua," jelas dia.
Meski demikian, ia bersyukur tidak terjadi apa pun terhadap S.
Terkait upaya penculikan terhadap S, Luthfi mengatakan, tangan anaknya sudah digenggam secara paksa oleh seorang wanita tidak dikenal pada waktu kejadian.
"Ada ibu-ibu megang tangannya. Pas dipegang langsung diajak ke rumahnya. Kalau mau, bakal dikasih sesuatu. Pas anaknya bilang enggak mau, genggaman tangannya langsung dikencengin," tutur dia.
Ketika genggaman tangan pada S dikencangkan, ia langsung menendang kaki perempuan tersebut.
Baca juga: Terjadi Dua Upaya Penculikan Siswa SD di Pondok Kelapa dalam Sehari
Kebetulan, S sedang bersama teman sekolahnya, yakni A. Ia pun langsung berteriak pada A untuk melaporkan kejadian ke seorang guru.
"Di situ lah dia (S) langsung kabur. Tapi dia sempat ngelihat ada mobil yang nungguin. Warnanya merah," sambung Luthfi.
Berdasarkan keterangan S, mobil merah itu berisi enam orang yang terdiri dari tiga laki-laki dan tiga perempuan.
Adapun orang asing tersebut menggenggam tangan S ketika ia dan A hendak menuju sebuah lapangan saat jam olahraga.
Namun, mereka salah mengambil jalan dan memilih pintu gerbang belakang SDN Pondok Kelapa 09 Pagi yang lokasinya masih dalam satu kawasan.
Baca juga: Hampir Jadi Korban Penculikan di Pondok Kelapa, Siswi Ini Tak Mau Masuk Sekolah
Pada saat itu, kondisi area pintu gerbang tengah sepi. Pedagang yang biasa berjualan pun sedang tidak ada.
"Jam 12.30 WIB kalau enggak salah, dikabarin guru dari grup sekolah. Katanya S hampir keculik. Anaknya ada di sekolah, saya langsung dibangunin istri dan langsung ke sekolahan," papar Luthfi.
Ia menambahkan, keluarganya baru mendapat kabar pada siang hari lantaran S tidak langsung bercerita kepada pihak sekolah.
S baru menceritakan upaya penculikan dirinya kepada pihak sekolah usai jam olahraga.
Kepala Sekolah SDN 07 Pondok Kelapa Galih Sri Embun Handrayani mengatakan, upaya penculikan terjadi di luar kawasan sekolah.
"Sudah di luar gerbang karena di jalan ya, tapi ada saksinya, temannya (A). Jadi dia sempat bilang ke temannya untuk tolong kasih tau pak guru," jelasnya di lokasi, Minggu.
Setelah mendapat kabar akan kejadian itu, pihak sekolah pun langsung menghubungi orangtua S.
Saat ini, kasus sedang ditangani oleh Polsek Duren Sawit. Baik pihak keluarga, sekolah, maupun S sudah dimintai keterangan untuk penyelidikan lebih lanjut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.