Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teka-teki Pembunuhan Sopir Taksi Online di Cimanggis yang Belum Terpecahkan

Kompas.com - 06/02/2023, 08:50 WIB
M Chaerul Halim,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Teka-teki dugaan pembunuhan Sony Rizal Taihitu (59), sopir taksi online yang ditemukan tewas bersimbah darah di Cimanggis, Depok, hingga kini belum terpecahkan.

Untuk diketahui, peristiwa dugaan pembunuhan itu terjadi di Perumahan Bukit Cengkeh 1 pada 23 Januari 2023.

Saat itu, Sony ditemukan warga dalam kondisi yang sudah terkapar di samping mobil Avanza merah bernomor polisi B 1739 FZG di Jalan Nusantara, RT 006 RW 015, sekitar pukul 04.20 WIB.

Namun, hingga dua pekan setelah peristiwa itu, kepolisian belum menyingkap tabir kematian Sony. Sebab, polisi hingga detik ini belum mengungkapkan motif hingga terduga pelaku pembunuhan tersebut.

Baca juga: Fakta Pembunuhan Sopir Taksi Online di Cimanggis Depok, Banyak Luka Tusuk hingga Pisau Masih Tertancap di Leher Korban

Perkembangan data terbaru dari kepolisian hanya mentok dipelimpahan kasus dugaan pembunuhan ke Polda Metro Jaya.

"Kasus sudah dilimpahkan ke Polda Metro Jaya," ujar Kapolres Metro Depok, Kombes Ahmad Fuady, Selasa (24/1/2023), saat ditanya mengenai perkembangan kasus.

Ia tak membeberkan secara terperinci alasan kasus dugaan pembunuhan itu dilimpahkan. Namun, ia hanya menyebutkan bahwa kasus itu dilimpahkan supaya penyelidikannya lebih maksimal.

Keluarga belum terima perkembangan kasus tewasnya Sony

Anak laki-laki dari Sony Rizal Taihatu (60), yakni Darmansyah (39), mengungkapkan bahwa sampai ayahnya dimakamkan, belum ada informasi detil dari polisi mengenai kematian ayahnya.

"Itu (informasi dari polisi) masih simpang siur, karena dari pihak polisi, belum dapat kabar apa-apa," ujar Darmansyah kepada awak media di TPU Mangunjaya, Selasa (24/1/2023).

Terkait dengan minimnya informasi, pihak keluarga juga tak mengetahui barang apa saja yang hilang dari tempat Sony ditemukan tersungkur seusai ditusuk.

Baca juga: Tanda Tanya Besar Selimuti Kasus Pembunuhan Sopir Taksi Online di Cimanggis Depok

Pihak keluarga juga tak mengetahui informasi soal senjata yang ditemukan di tempat kejadian.

"Barang yang hilang juga belum dapat. Polisi belum kasih kabar apa-apa saja yang hilang," jelas dia.

Adapun keluarga Sony meminta agar polisi dapat segera mengusut dan menangkap pelaku agar kasus ini tak berjalan lambat.

"Mudah-mudahan pihak kepolisian cepat mengungkap yang seperti ini, agar pengemudi yang lain, lebih nyaman mencari nafkah. Buat polisi agar jangan berlarut-larut," harap Darmansyah.

Korban sempat bunyikan klakson dan minta tolong

Petugas sekuriti setempat yang tengah berjaga bernama Suryanto mengatakan, kejadian bermula ketika dirinya melihat mobil Toyota Avanza merah bernomor polisi B 1739 FZG melaju dari arah Perumahan Bukit Cengkeh 2.

Dari dalam mobil itu terdengar pengemudi berteriak meminta tolong.

"Tiba-tiba mobil datang dari arah Bukit Cengkeh 2. Korban berteriak-teriak minta tolong di dalam mobil," kata Suryanto saat ditemui di lokasi, Senin.

Melihat mobil tersebut dan mendengar teriakan minta tolong, Suryanto langsung menyambangi rekan sesama petugas sekuriti di pos penjagaan dekat Taman Segitiga untuk meminta kunci portal.

Baca juga: Hal yang Dilihat dan Didengar Warga Sebelum Temukan Sopir Taksi Online Tewas Bersimbah Darah di Cimanggis

"Dia teriak-teriak minta tolong, terus saya starter (menyalakan) motor, minta tolong lagi sama yang megang kunci," ujar Suryanto.

Saat Suryanto dan temannya kembali untuk menolong, pengemudi mobil tersebut sudah tergeletak bersimbah darah di samping mobil yang dikendarainya.

"Terus balik lagi ke sini (TKP), posisi korban sudah tergeletak," tutur Suryanto.

Mobil korban sempat berputar-putar

Sementara itu, sekuriti setempat bernama Endang menyebutkan, mobil yang dikendarai Sony sempat berputar-putar di Perumahan Bukit Cengkeh 1, Tugu, Cimanggis, Depok.

Hal itu diungkapkan Endang, yang saat itu tengah berjaga di pos penjagaan di dekat Masjid Al Ikhwan, Perumahan Bukit Cengkeh 1 pada Senin (23/1/2023) subuh.

Ia melihat mobil Toyota Avanza merah bernomor polisi B 1739 FZG itu memasuki kawasan Perumahan Bukit Cengkeh 1 dari Jalan Palangkaraya atau dari arah Perumahan Bukit Cengkeh 2.

Saat itu, mobil yang diduga dikendarai korban sempat berbelok ke arah Jalan Nusantara-Jalan Banjarmasin.

"Jadi dia (korban) datang dari arah Bukit Cengkeh 2, terus belok ke kanan," kata Endang saat ditemui di lokasi, Senin (23/1/2023) malam.

Melihat hal itu, Endang mengaku tak menaruh kecurigaan. Sebab, ia menduga pengemudi mobil tersebut sedang buru-buru.

"Saya kira mah orang lagi berantem sama istri atau ada barang yang ketinggalan, soalnya buru-buru," ujar dia.

Berselang 10 menit kemudian, kata Endang, mobil itu ternyata berputar arah dan melintasi Jalan Nusantara atau ke portal belakang Bukit Cengkeh 1, dengan kecepatan tinggi disertai klakson panjang dan berulang.

"Enggak lama kurang lebih 10 menit balik lagi, ngebut kondisinya. Habis lewat masjid (Al Ikhwan) sedikit baru ngelakson-ngelakson," ujar dia.

Endang kemudian mencoba mengejar mobil tersebut. Akan tetapi, setibanya di lokasi kejadian, Endang sudah dikejutkan dengan kondisi korban yang bersimbah darah di samping mobil.

"Sudah begitu (tergeletak bersimbah darah), sudah turun dari mobil, geletak di deket mobilnya di samping pintu kanan depan," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama KontraS Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama KontraS Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com