JAKARTA, KOMPAS.com - Pengakuan Bripka Madih mengenai dugaan pemerasan yang dilakukan oknum penyidik kepolisian saat ia melaporkan permasalahan penyerobotan tanah orangtuanya menghadirkan drama baru.
Setelah apa yang terjadi padanya menjadi viral dan mendapat simpati masyarakat, Bripka Madih seolah-olah mendapatkan serangan balik.
Kini, Bripka Madih dilaporkan oleh puluhan warga RT 004 RW 003, Jatiwarna, Bekasi, ke Polda Metro Jaya karena telah memasuki pekarangan rumah warga tanpa izin.
"Pengaduan kepada Bripka Madih, karena telah memasuki perkarangan warga tanpa izin dan memasang patok dan pos keamanan di depan rumah warga kami," kata Ketua RW 03 Jatiwarna Nur Asiah Syafris di Mapolda Metro Jaya, Senin (6/2/2023).
Menurut Nur, perbuatan Bripka Madih telah mengganggu aktivitas warga, terutama yang bersinggungan langsung dengan pelang dan pos keamanan yang didirikan oleh Madih di depan rumah warga.
"Jadi hanya itu yang kami laporkan tidak lebih tidak kurang, dan ada keberatan warga karena mengganggu aktivitas warga setempat," ujar Nur.
Sebelumnya, Nur menyebut bahwa Bripka Madih sering membuat onar di lingkungan tempat tinggalnya.
Bahkan kelakuan Bripka Madih kerap membuat warga Jatiwarna resah karena masalah penyerobotan tanah yang diduga dialaminya.
Baca juga: Ketua RW Ungkap Sosok Bripka Madih yang Ngaku Diperas Polisi: Dia Suka Bikin Onar
"Warga mengadu bahwa Madih jam 2 siang bawa rombongan sekitar 10 orang, bukan warga kami, tidak kenal. Kemudian masang patok depan rumah warga kami," kata Nur Asiah saat dimintai keterangan di Polda Metro Jaya, Minggu.
Sebelum menjadi Ketua RW, Asiah pernah menjabat sebagai Ketua RT selama empat tahun. Selama periode tersebut, kelakuan Bripka Madih, kata Asiah, boleh dibilang sangat mengganggu aktivitas warga.
"Pernah suatu waktu kami mengadakan rapat, tetapi dia (Mahdi) malah membakar sampah. Asapnya begitu mengepul dan mengganggu aktivitas kami bermusyawarah," terang Nur Asiah.
Tak hanya berbuat onar, Madih juga disebut Nur Asiah kerap meneror warga sekitar rumahnya.
"Sebelum kasusnya viral, dia (Madih) suka meneror warga. Kami kalau pasang lampu jalan di dekat rumah dia, langsung dicopot. Dia juga suka mengganggu guru TK yang letaknya di sebelah rumah dia," tutur Asiah.
Baca juga: Bripka Madih disebut Sering Meneror Warga, Ketua RW: Kami Tak Bisa Lawan karena Dia Polisi
"Kalau ganggu guru TK, mungkin lebih secara verbal. Misal, 'Paling ngajarnya nggak akan lama'," sambung Nur Asiah sambil memperagakan perkataan Madih.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.