JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pelajar perempuan di SDN Pondok Kelapa 07 Pagi, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, berinisial S (8) hampir diculik pada 26 Januari 2023 sekitar pukul 10.00 WIB.
Luthfi (43), ayah S, mengatakan bahwa tangan anaknya sudah digenggam secara paksa oleh seorang wanita tidak dikenal pada waktu kejadian.
"Ada ibu-ibu megang tangannya. Pas dipegang, langsung diajak ke rumahnya. Kalau mau, bakal dikasih sesuatu. Pas anaknya bilang enggak mau, genggaman tangannya langsung dikencengin," kata Luthfi di kediamannya di Kelurahan Pondok Kelapa, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (5/2/2023).
Baca juga: Tangan Digenggam Paksa, Anak SD di Pondok Kelapa Hampir Jadi Korban Penculikan
Luthfi menceritakan, upaya penculikan tersebut tidak lama setelah ia mengantar S ke sekolah.
Luthfi mengantarkan S sekitar pukul 09.30 WIB. Sementara itu, pukul 10.00 WIB atau waktu ketika S hampir diculik adalah jam olahraga.
Luthfi mengatakan, teman-teman S diberi tahu oleh pihak sekolah untuk berolahraga di lapangan di luar sekolah, tepatnya di samping sekolah.
Sebab, lapangan di dalam sekolah tengah digunakan oleh murid-murid SDN Pondok Kelapa 09 Pagi.
"Ada yang lewat pintu SDN 07, ada yang (lewat pintu) belakang SDN 09. Pada saat di situ (pintu belakang), S keluar gerbang belakang SDN 09, temannya sudah duluan. Ada sebagian yang di belakang," terang Luthfi.
Baca juga: Hampir Jadi Korban Penculikan di Pondok Kelapa, Siswi Ini Tak Mau Masuk Sekolah
Ketika S membuka gerbang, ada seorang perempuan yang sudah berdiri di sana dan langsung memegang tangan S.
Selanjutnya, seperti yang telah Luthfi ceritakan, S diajak mengunjungi rumah orang tersebut untuk diberi sesuatu.
Berdasarkan keterangan S, ibu-ibu tersebut datang dari arah sebuah mobil berwarna merah. Di sana, terdapat tiga laki-laki dan tiga perempuan, termasuk ibu itu.
Ketika S menolak ajakannya, ibu-ibu tersebut langsung mengeratkan genggamannya.
"Akhirnya S langsung nendang kaki ibu-ibunya dan berteriak ke temannya untuk bilangin pak guru. Di situ S langsung kabur," papar Luthfi.
Baca juga: Siswi SD di Pondok Kelapa Hampir Diculik, Kepsek Imbau Orangtua Jemput Anaknya Langsung
Luthfi menuturkan bahwa S tidak langsung melaporkan percobaan penculikan itu kepada gurunya. Ia menunggu usai jam olahraga.
Setelah S melaporkan kejadian tersebut ke pihak sekolah, istri Luthfi langsung dihubungi sekitar pukul 12.30 WIB.
"Jam 12.30 WIB kalau enggak salah, dikabarin guru dari grup sekolah. Katanya S hampir keculik. Anaknya ada di sekolah, saya langsung dibangunin istri dan langsung ke sekolahan," papar Luthfi.
Saat datang ke sekolah, Luthfi menyempatkan diri untuk memutari kompleks sekolah. Pada saat itu, kawasan tampak sangat sepi.
"Di sana pedagang cuma satu kalau enggak salah. Saya sempat tanya, pada saat kejadian dia lagi enggak ada di tempat," terang Luthfi.
Setelah itu, S pun dijemput oleh Luthfi untuk pulang.
Kepala Sekolah SDN 07 Pondok Kelapa Galih Sri Embun Handrayani mengatakan, percobaan penculikan terjadi di luar kawasan sekolah.
"Sudah di luar gerbang karena di jalan ya, tapi ada saksinya, temannya (A). Jadi dia sempat bilang ke temannya untuk tolong kasih tahu pak guru," kata Galih di lokasi, Minggu.
Baca juga: Ayah Siswi SD di Pondok Kelapa yang Hampir Diculik Minta Sekolah Tingkatkan Keamanan
Setelah mendapat kabar akan kejadian itu, pihak sekolah pun langsung menghubungi orangtua S.
Saat ini, kasus sedang ditangani oleh Polsek Duren Sawit. Pihak keluarga, sekolah, maupun S sudah dimintai keterangan untuk penyelidikan lebih lanjut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.