Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penonton Mengeluh Usai Konser Dewa 19, Komisi B DPRD DKI: JIS Tak Ideal Dikunjungi dalam Jumlah Banyak

Kompas.com - 06/02/2023, 19:55 WIB
Muhammad Naufal,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi B DPRD DKI Jakarta menilai kondisi Jakarta International Stadium (JIS) saat ini masih tak memungkinkan untuk dikunjungi puluhan ribu pengunjung dalam waktu yang bersamaan.

Hal ini dinyatakan Ketua Komisi B Ismail, usai konser Dewa 19 di JIS menuai kekecewaan dari para penonton, khususnya soal kurangnya transportasi umum di sekitar stadion yang dikelola oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro) itu.

"Saya bilang, lokasi JIS ini memang tidak ideal apa untuk dikunjungi (masyarakat) dalam jumlah banyak dan waktu seketika," tegas Ismail di Gedung DPRD DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (6/2/2023).

Menurut dia, transportasi umum yang berada di sekitar JIS harus diperbanyak agar peristiwa saat konser Dewa 19 tidak terulang.

Baca juga: Shuttle Bus Saat Konser Dewa 19 di JIS Penuh dan Kurang, Jakpro: Itu EO yang Mengatur...

Kata politisi PKS itu, untuk mengatasi hal yang sama, rekayasa lalu lintas di sekitar JIS juga diperlukan.

"Oleh karena itu diperlukan pendukungnya seperti mempersiapkan rekayasa lalu lintasnya, jenis armada pendukung yang untuk men-drop dan menjemput (pengunjung JIS)," ucap Ismail.

Kemudian, dia juga menyoroti soal sound system yang tidak berfungsi secara maksimal di JIS.

"Kalau dari acara kemarin, itu saya melihat beberapa catatan. Pertama, sound system ternyata terbukti ya ada yang tidak maksimal, padahal dulu kan sempat digembar-gemborkan yang terbaik. Nah itu juga harus jadi catatan," kata Ismail.

Hal berikutnya yang harus dievaluasi pengelola JIS, yakni informasi mengenai lokasi park and ride bagi pengunjung JIS. Informasi tersebut dinilai tidak tersampaikan dengan baik kepada masyarakat.

"Kalau dulu ketika penyelenggaraan Formula E, itu memang dipublikasikan dijadikan area park and ride, lancar itu, tapi kemarin tidak. Di publikasi, kita tidak melihat itu," kata Ismail.

Baca juga: Muncul Parkir Liar di JIS Saat Konser Dewa 19, DPRD DKI Nilai karena Persiapan Tak Matang

Untuk diketahui, penyelenggaraan konser Dewa 19 di JIS itu menuai kontroversi.

Sebab, konser dengan 75.000 penonton tersebut menimbulkan kemacetan di berbagai titik di dekat JIS.

Kemacetan ini disebabkan beberapa hal, salah satunya transportasi umum di sekitar JIS yang tergolong minim.

Kemudian, jalan di sekitar JIS juga tergolong sempit.

Kekecewaan penonton Dewa 19 tercurahkan di berbagai akun media sosial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com