JAKARTA, KOMPAS.com - Aspal di Jalan Raya Srengseng Sawah baru saja diperbaharui pada Minggu (5/2/2023).
Namun ada cerita mengerikan di balik pembaharuan aspal yang terletak di Jagakarsa, Jakarta Selatan tersebut. Warga sekitar menduga pengaspalan ulang di Jalan Raya Srengseng Sawah berhubungan dengan beberapa kecelakaan yang terjadi belakangan ini.
“Pekan lalu ada tiga kecelakaan beruntun di sini. Tidak jauh dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang menewaskan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Muhammad Hasya Attalah,” kata Diana, pemilik rumah makan yang terletak di tepi Jalan Raya Srengseng Sawah kepada Kompas.com, Senin (6/2/2023).
“Dua kecelakaan terjadi pada Sabtu malam (4/2/2023) dan yang satu terjadi pada Minggu dini hari,” lanjutnya.
Baca juga: Jalanan Lokasi Kecelakaan Mahasiswa UI Hasya di Srengseng Sawah Kini Mulus, Baru Diaspal Kemarin
Diana menceritakan, kecelakaan pertama menimpa seorang wanita sekitar pukul 22.00 WIB. Tangan kanan wanita tersebut bahkan sampai terkilir akibat terjatuh dari roda dua yang dikendarai.
Kecelakan kedua, sambung Diana, terjadi tak lama setelah wanita tersebut tersungkur. Bedanya kecelakaan ini murni karena korban kurang fokus. Korban yang diketahui berjenis kelamin laki-laki itu disinyalir dalam pengaruh minuman keras.
Terakhir, Jalan Raya Srengseng Sawah menelan korban siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada pukul 03.30 WIB. Diana mengatakan, siswa ini mengalami luka-luka yang sangat parah ketimbang dua korban sebelumnya.
“Paling parah itu yang siswa SMK. Saya dapat informasi kalau dia tidak sadarkan diri hingga dinyatakan koma,” ujar Diana.
Baca juga: Kuasa Hukum Apresiasi Langkah Polda Metro Jaya Cabut Status Tersangka Hasya
“Dari semua kecelakaan tersebut, penyebabnya sama semua, yakni sumur resapan. Perbedaan ketinggian antara sumur resapan dan aspal jalan jadi sumber masalah.”
“Tapi syukurlah sekarang aspalnya sudah sama rata. Langsung dapat respons dari pemerintah usai kecelakaan parah yang menimpa siswa SMK. Karena itu kan dini hari dan diaspal ulangnya itu mulai Minggu sore. Semoga tidak ada lagi kejadian serupa,” tandasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.