"Pada 31 Januari warga mengadu bahwa jam 14.00 WIB siang ada rombongan sekitar 10 orang yang bukan warga kami. Mereka memasang satu patok dan dua banner di sana," ungkap Asiah.
"Tidak berhenti sampai di situ, dia juga bangun sebuah pos di depan rumah Ibu Soraya (warga sekitar Madih) dan posnya ditungguin sampai jam 04.00 WIB pagi."
Seorang petugas keamanan kompleks Perumahan Premier Estate 2 mengungkapkan, Madih juga telah beberapa kali datang ke sana sejak perumahan itu dibangun.
Baca juga: Bripka Madih Disebut Berulang Kali Datangi Perumahan di Bekasi, Protes Dugaan Penyerobotan Lahan
Madih disebut menuntut pengungkapan dugaan penyerobotan lahan milik orangtuanya oleh pengembang Premier Estate 2 di Jalan Raya Kodau, Jatiwarna, Kota Bekasi.
"Sudah tiga empat kali dia ke sini, selalu pakai baju polisi. Rentang waktunya enggak tahu," ungkap petugas keamanan tersebut.
Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan, Madih tidak konsisten ketika memberikan keterangan kepada Polda Metro Jaya. Pernyataan yang dilontarkan Madih juga dianggap kerap berubah-ubah.
"Kami berbicara fakta dan data. Terjadi hal yang tidak konsisten atau berbeda dari Bripka Madih. Pernyataan yang dia lontarkan ke media dan laporan yang disampaikan ke pihak kami berbeda," kata Hengki, Minggu (5/2/2023).
Pada 2011, Ibu Madih yang bernama Halimah membuat laporan penyerobotan tanahnya seluas 1.600 meter. Namun Madih kini berkukuh bahwa tanah yang diserobot memiliki luas total 3.600 meter.
Baca juga: Sosok Bripka Madih di Mata Tetangga, Polisi yang Tak Pernah Bertegur Sapa dengan Warga Sekitar
Menurut Hengki, penyidik telah memeriksa 16 saksi atas laporan Halimah. Beberapa saksi itu adalah saksi yang pernah membeli tanah dari keluarga Madih hingga kakak dan Ibu Madih.
"Padahal, saksi-saksi yang diperiksa pada 2011 menyatakan ada sebagian tanah yang dijual. Termasuk pernyataan dari kakak dan ibu Madih," imbuh dia.
(Penulis : Joy Andre, Dzaky Nurcahyo | Editor : Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Irfan Maullana, Ihsanuddin, Nursita Sari)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.