Ia menyebut, Redline Kreasindo bahkan juga telah berkoordinasi dengan aparat kepolisian terkait jumlah shuttle bus.
"Iya, (jumlah shuttle bus) sudah dihitung. Mereka (Redline Kreasindo) kan tahu jumlah tiket," urainya.
"Waktu dengan polisi juga diklarifikasi, dikonfirmasi, kalau jumlah penontonnya sekian, shuttle-nya sekian," sambung Syachrial.
Menanggapi penyelenggaraan konser itu, Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail menyebutkan empat hal yang harus dievaluasi soal infrastruktur di JIS dan sekitarnya.
"Kalau dari acara kemarin, itu saya melihat beberapa catatan. Pertama, sound system ternyata terbukti ya ada yang tidak maksimal, padahal dulu kan sempat digembar-gemborkan yang terbaik. Nah itu juga harus jadi catatan," kata Ismail di Gedung DPRD DKI, Senin.
Hal berikutnya yang harus dievaluasi pengelola JIS, yakni informasi mengenai lokasi park and ride bagi pengunjung JIS. Informasi tersebut dinilai tidak tersampaikan dengan baik kepada masyarakat.
Baca juga: Infrastruktur Pendukung JIS Dikritik saat Konser Dewa 19, Komisi B DPRD: Memang Ada Beberapa Catatan
"Kalau dulu ketika penyelenggaraan Formula E, itu memang dipublikasikan dijadikan area park and ride, lancar itu, tapi kemarin tidak. Di publikasi, kita tidak melihat itu," kata Ismail.
Hal lain yang harus dievaluasi, yakni armada transportasi umum yang dinilai belum memadai.
"Kemudian soal rekayasa lalin. Karena memang itu area yang sangat minim akses, titik atau lokasi JIS itu, makanya ini perlu duduk bareng semua pihak yang terkait sehingga bisa sempurna memberikan kenyamanan untuk masyarakat Jakarta," ucap Ismail.
Kemudian, Ismail menilai bahwa konser Dewa 19 itu tidak lantas menjadi preseden buruk untuk konser-konser berikutnya di JIS.
"(Preseden) buruk-buruk amat sih enggak, cuma ada beberapa catatan," tutur Ismail.
Ia menekankan, dalam sebuah kegiatan tentunya ada kelebihan dan kekurangannya.
Politisi PKS itu menilai, kekurangan dari segi infrastruktur untuk konser Dewa 19 masih bisa diperbaiki oleh PT Jakpro.
"Biasa lah, dalam setiap peristiwa, pastikan kita menemukan sisi kelebihan (dan) kekurangannya," ucap dia.
"Dan, itu sangat mungkin kok untuk bisa dioptimalkan nanti perbaikannya," sambung Ismail.