Menurut Nur, perbuatan Madih telah itu telah mengganggu aktivitas warga, terutama yang bersinggungan langsung dengan pelang dan pos keamanan yang didirikan Bripka Madih di depan rumah warga.
"Jadi hanya itu yang kami laporkan, tidak lebih tidak kurang, dan ada keberatan warga karena mengganggu aktivitas warga setempat," ujar dia.
Nur Asiah juga mengungkapkan, pematokan lahan yang dilakukan Bripka Madih itu dilakukan tanpa izin.
Peristiwa pematokan lahan yang dilakukan Bripka Madih, terjadi pada 31 Januari 2023 lalu.
Dengan mengenakan seragam Korps Bhayangkaranya, Bripka Madih mematok lahan warga, hingga membuat warga ketakutan.
Baca juga: Klaim Perebutan Tanah Berbuntut Terkuaknya Arogansi Bripka Madih kepada Warga
"Tidak (izin). Jadi dia (Bripka Madih) datang langsung bawa cangkul dan berseragam. (Bripka Madih) langsung mematok di depan rumah warga," ujar Nur.
Nur mengatakan, lokasi patok bersinggungan dengan tiga rumah warganya. Namun, Nur tak menjelaskan jumlah warga yang terdampak.
"Kalau terdampak secara langsung, nanti bisa ditanyakan kepada pihak kelurahan berapa orang yang terdampak langsung, tapi posisi patok ini di depan tiga rumah warga," kata Nur.
Nur berharap Madih segera mencabut patok lahan dan membongkar pos keamanan yang sudah ia dirikan tanpa izin.
"Semoga cepat selesai masalah buat warga kami, dan patok dan pos ini bisa dipindahkan, karena warga kami ini ada yang dagang, sedang sakit pula. Jadi, benar-benar merasa terganggu," imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.