JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus gagal ginjal akut pada anak kembali ditemukan di DKI Jakarta pada akhir Januari 2023.
Ada dua anak yang terpapar gagal ginjal akut. Mereka merupakan warga Jakarta Barat dan Jakarta Timur.
Satu Kasus konfirmasi gagal ginjal akut merupakan anak berusia 1 tahun, mengalami demam pada 25 Januari 2023.
Sementara satu kasus lainnya merupakan suspek, anak berusia 7 tahun. Anak tersebut mengalami demam pada 26 Januari.
Terlacak akhir Januari
Kepala Seksi (Kasi) Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama mengatakan, dua kasus gagal ginjal pada anak telacak pada akhir Januari 2023.
"Akhir Januari, memang kondisinya memang sekitar akhir Januari baru ditemukan," ujar Ngabila, Senin (6/2/2023).
Baca juga: 2 Kasus Baru Gagal Ginjal Akut pada Anak di Jakarta Terlacak Akhir Januari 2023
Dua anak yang terlacak pada akhir Januari 2023 menambah kasus gagal ginjal akut yang ditemukan di DKI Jakarta.
Kasus gagal ginjal akut pada anak di DKI Jakarta sebelumnya juga terlancak pada Oktober 2022. Namun ia tak menyebut wilayah anak yang terjangkit penyakit tersebut.
"Bahkan terakhir di Jakarta ditemukan 31 Oktober kan kasus baru. Nah, ini ditemukan lagi, gitu," ucap Ngabila.
Satu dirawat di rumah sakit
Ngabila menjelaskan, satu di antara dua orang yang terjangkit gagal ginjal akut itu dikabarkan meninggal dunia. Sedangkan satu orang lainnya dirawat di rumah sakit.
Namun Ngabela tak menjelaskan secara terperinci soal identitas kedua korban, termasuk keberadaan rumah sakit tempat salah satunya mendapatkan penanganan medis.
"Satu meninggal, satu dirawat di rumah sakit. Cuma kan yang dirawat di rumah sakit, kita kan perlu menjaga privasi rumah sakitnya juga," ucap Ngabila.
Baca juga: Masih Ada Temuan Gagal Ginjal Akut di Jakarta, Dinkes DKI Anjurkan Terapi Non-obat pada Anak
Ngabela menegaskan, kondisi satu dari dua anak yang terjangkit penyakit gagal ginjal akut telah membaik.
"Iya, kondisinya sudah (membaik). Ditangani menjadi lebih baik lah, tentunya ada progres yang lebih baik gitu," ujar Ngabila.
Dinkes telusuri
Kini, Dinkes DKI Jakarta masih menelusuri dua kasus baru gagal ginjal akut kepada dua anak di Jakarta Barat dan Jakarta Timur.
"Semua informasi masih dikumpulkan. Seperti mencari riwayat sakit yang pertamanya, lalu minum obatnya dari mana saja seperti itu," ujar Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan Penyakit Dinkes DKI Jakarta, Dwi Oktavia.
Selain itu, Dinkes DKI Jakarta sampai saat ini juga sedang mengumpulkan sampel dari satu dari dua orang yang terjangkit penyakit gagal ginjal akut.
"Kalau memang ada riwayat minum obat sambil tentu pararel dengan proses medis lainnya," ucap Dwi.
Diduga akibat obat sirup
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan adanya kasus baru gagal ginjal akut (acute kidney injury/AKI), setelah tidak adanya kasus baru sejak awal Desember 2022.
Juru Bicara Kemenkes, Mohammad Syahril mengatakan, tercatat ada penambahan satu kasus konfirmasi dan satu kasus suspek gagal ginjal.
“Penambahan kasus tercatat pada tahun ini, satu kasus konfirmasi GGAPA dan satu kasus suspek," ujar Syahril dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin.
Baca juga: Ada 2 Kasus Baru Gagal Ginjal Akut, Dinkes DKI Telusuri Riwayat Sakit Pasien dan Penggunaan Obat
Syahril mengatakan, dua kasus tersebut dilaporkan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
Satu Kasus konfirmasi gagal ginjal akut anak berusia 1 tahun, sebelumnya diberikan obat sirup penurun demam yang dibeli di apotek dengan merek Praxion.
Sementara satu kasus masih suspek pada anak berusia 7 tahun, sebelumnya mengonsumsi obat penurun panas sirup yang dibeli secara mandiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.