DEPOK, KOMPAS.com - Kepolisian Resor (Polres) Metro Depok belum dapat meminta keterangan anak perempuan berinisial RA (14) yang dibuang dan dianiaya ibu kandungnya. Sebab, kondisi RA masih trauma berat.
"Iya, si anak sampai dengan saat ini belum bisa memberikan keterangan secara jelas ya, jadi harus perlahan," kata Wakil Kepala Polres Metro Depok AKBP Eko Wahyu Fredian di Mapolres Metro Depok, Selasa (7/2/2023).
Sejauh ini, kata Eko, penyelidik baru dapat menghimpun keterangan dari bibi RA. Namun, penyelidik harus mencocokkan keterangan tersebut dengan keterangan dari RA.
"Kami dapat informasi ini dari keluarganya, yaitu adik dari bapak korban, namanya Ibu Yuyun, alias tantenya," kata dia.
Untuk itu, polisi melibatkan tim psikolog dari Pemerintah Kota (Pemkot) Depok untuk memulihkan kondisi korban.
"Komunikasi langsung terhadap korban belum bisa dilakukan, karena itu kami melalui psikolog," imbuh dia.
Diberitakan sebelumnya, RA yang ditemukan warga di kawasan Pancoran Mas, Depok, Sabtu (4/2/2023), diduga merupakan korban penelantaran.
Baca juga: Polisi Cari Ibu Kandung yang Aniaya dan Buang Anak Perempuannya di Depok
Ketua RT 001 RW 003 Pancoran Mas, Abdi Rahman mengatakan, RA mengaku awalnya diantarkan ibunya untuk tinggal di rumah kakek dan neneknya di Kampung Belimbing.
Namun, RA hanya diantarkan dan diturunkan oleh ibunya di pelintasan rel kereta, Jalan Raya Dewi Sartika.
"Awalnya dia datang pertama kali dibawa orangtua kandungnya, dianterin naik motor dibawa ke pintu kereta, dia disuruh tinggal di rumah kakek dan neneknya," ujar Abdi kepada wartawan, Senin (6/2/2023).
Baca juga: Alami Luka Bakar, Bocah Perempuan yang Ditelantarkan Ibunya di Depok akan Dioperasi
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.