JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Bina Marga DKI Jakarta menjelaskan, pembangunan jembatan penyeberangan orang (JPO) Klender, Jakarta Timur, terhenti karena pihaknya telah memutus kerja sama dengan kontraktor proyek tersebut.
Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho berujar, kontraktor tersebut tidak menyelesaikan pembangunan JPO sesuai waktu yang telah disepakati.
"Di tengah perjalanan, saya kasih peringatan ini itu, sampai tidak selesai, sudah kasih penalti, blacklist," ujar Hari di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (7/2/2023).
Baca juga: Pemprov DKI Bakal Lanjutkan Pembangunan JPO Klender Baru yang Sempat Mangkrak
Padahal, kata Hari, kontraktor pemenang tender awalnya telah menyanggupi pengerjaan JPO Klender sesuai kontrak yang telah disepakati, termasuk mengenai waktu pengerjaan.
"(Alasan di-blacklist) karena tidak selesai. Itu kan tender, karena tender, pemenangnya ambil harga rendah. Saya tanya, 'Anda sanggup?' Sanggup katanya. Oh kalau sanggup silakan," kata Hari.
Hari mengemukakan, pembangunan JPO Klender itu sudah mencapai 60 persen sebelum terhenti.
Baca juga: Transjakarta Pastikan Skywalk Kebayoran Lama Gratis, Tidak Bayar Rp 3.500
Kini, pembangunan JPO Klender rencananya akan dilanjutkan dalam waktu dekat.
Saat ini, Dinas Bina Marga DKI Jakarta tengah mencari kontraktor baru yang akan meneruskan pembangunan JPO Klender.
"Diganti pemain baru. Maret 2023 lanjut (pembangunan) lagi sampai November (selesai). JPO Klender kan sudah tinggal berapa persen, paling tinggal 40 persenan, tinggal finishing aja," tutur Hari.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.