Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Anak yang Ditelantarkan Ibunya di Pelintasan Rel Kereta Menolak untuk Dipulangkan ke Rumah…

Kompas.com - 08/02/2023, 05:23 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Anak perempuan berinisial RA (14) yang diduga disiksa dan ditelantarkan ibunya menolak untuk dipulangkan ke rumah.

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Kepala Kepolisian Resor Metro Depok, AKBP Eko Wahyu Fredian, di Mapolresta Depok, Selasa (7/2/2023).

“Keterangan dari RT sempat menyampaikan bahwa (RA) enggak mau dibawa pulang ke ibunya,” ujar Eko. Eko merujuk kepada Ketua RT 001/RW 003, kelurahan Depok, Pancoran Mas, Depok, bernama Abdi Rahman yang menemukan RA di lingkungannya.

Dikonfirmasi secara terpisah, Abdi mengatakan sempat menanyakan alamat rumah RA, tetapi RA enggan memberitahukannya.

"Dia (RA) nge-blank kalau ditanya alamat, makanya dia enggak menjelaskan alamatnya karena takut dipulangin," ujar dia. Meski begitu, RA mengungkapkan bahwa ayahnya bernama Wahyudi dan ibunya bernama Pitauli.

Baca juga: Anak Perempuan yang Dianiaya dan Ditelantarkan Orangtua di Depok Tak Mau Dipulangkan ke Ibunya

Kronologi penelantaran

RA mengaku awalnya ia hendak diantarkan sang ibu menuju rumah kakek dan neneknya di Kampung Belimbing.

Namun, belum sampai di tujuan, RA ditinggalkan begitu saja di pelintasan rel kereta di Jalan Raya Dewi Sartika.

“(RA) dianterin naik motor dibawa ke pintu kereta, dia disuruh tinggal di rumah kakek dan neneknya,” ujar Abdi kepada wartawan, Senin (6/2/2023).

RA yang kebingungan mencari alamat kakek dan neneknya akhirnya luntang-lantung dan bermalam di emperan toko.

"Akhirnya anak itu telantar. Malam pertama, dia tidur di ruko-ruko di pinggir rel. Akhirnya dia datang ke kampung saya," kata Abdi.

Baca juga: Polisi Ungkap Kendala Cari Ibu Kandung yang Aniaya dan Telantarkan Anak Perempuannya di Depok

RA saat ini tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok. Di sekujur tubuhnya terdapat luka lebam dan luka bakar yang diduga bekas penganiayaan oleh ibunya.

"Kata anaknya, luka luka begitu karena sering dianiaya sama ibu kandungnya, di pipi lebam, tangan dan kaki banyak goresan," ujar Abdi.

"(Kemudian di) pundak belakang ada bekas siraman air panas sampai itu warga mau mandiin enggak bisa karena lukanya sudah nempel baju dengan kulit," sambung dia.

RA sempat trauma dan takut bertemu orang

Polres Metro Depok menyebutkan RA masih mengalami trauma berat usai ditelantarkan ibu kandungnya. RA sulit diajak berkomunikasi dan tak berani bertemu orang baru.

"Tidak mau bicara, agak takut kalau ketemu orang, apalagi yang enggak dikenal, dia enggak mau," ujar AKBP Eko, Selasa.

Baca juga: Trauma, Anak Perempuan yang Ditelantarkan Ibunya di Depok Enggan Bicara dan Takut Bertemu Orang

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Megapolitan
Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat 'Sunset'

Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat "Sunset"

Megapolitan
Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Megapolitan
Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Megapolitan
Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Megapolitan
Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Megapolitan
Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Megapolitan
Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Megapolitan
Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Megapolitan
Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Megapolitan
Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Megapolitan
Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com