Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diprotes Warga karena Berbayar, Naik Skywalk Kebayoran Lama Kini Digratiskan

Kompas.com - 08/02/2023, 05:35 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) memastikan bahwa warga tidak perlu lagi mengeluarkan uang jika ingin menyeberang jalan menggunakan jembatan layang (skywalk) Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

“Dipastikan seterusnya masyarakat umum bisa melewati Skyiwalk Kebayoran Lama tanpa harus membayar,” ujar Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT TransJakarta Anang Rizkani Noor, Selasa (7/2/2023), dilansir dari Antara.

PT TransJakarta akan membangun pemisah antara jalan yang hendak dilalui penumpang bus transjakarta dan warga yang hanya sekadar melintas di jembatan tersebut.

Warga yang hendak menaiki bus transjakarta di Halte Kebayoran Lama (koridor 8) dan Halte Velbak (koridor 13) nantinya akan diminta untuk menempelkan kartu uang elektronik saat melewati skywalk tersebut.

Baca juga: Pemprov DKI: Tap In-Tap Out di Skywalk Kebayoran Hanya Untuk Pengguna Transportasi Umum

Sebelumnya, warga mengeluhkan mekanisme yang diterapkan di Skywalk Kebayoran Lama.

Untuk melintasi skywalk tersebut, warga harus melakukan pemindaian uang elektronik dan mengeluarkan uang sebesar Rp 3.500.

Fransiska, warga yang bermukim di Kelurahan Kebayoran Lama Selatan mengaku keberatan dengan kebijakan itu.

“Enggak setuju banget kalau harus berbayar," ujarnya dengan nada kesal kepada Kompas.com, pada Selasa.

"Itu kan dibuat pakai dana APBD, dana dari rakyat, kenapa masyarakat masih mengeluarkan uang untuk melewati sebuah jembatan," lanjut Fransiska.

Baca juga: Warga Jengkel Skywalk Kebayoran Lama Berbayar, Transjakarta Ubah Mekanisme

Ia juga menyayangkan jika pada akhirnya Skywalk Kebayoran Lama terus-menerus dikomersialkan.

Pasalnya, tujuan utama pembangunan jembatan layang menjadi tak tercapai.

Skywalk dibangun untuk connecting. Fasilitas ini dibuat supaya masyarakat tak harus berjibaku di trotoar yang sempit ketika berjalan," kata Fransiska.

"Saya mending lewat bawah saja daripada keluar uang. Karena belum tentu saya ingin melanjutkan perjalanan dengan moda transportasi yang terintegrasi di Skywalk Kebayoran Lama," pungkasnya.

Senada dengan Fransiska, dikutip dari Kompas.id, Lidia (25), warga Puri Beta, Ciledug, Kota Tangerang, Banten, terkejut mengetahui harus membayar untuk melintasi skywalk.

Baca juga: Pembangunan JPO Dekat Skywalk Kebayoran Telan Anggaran Rp 15 Miliar, Diambil dari APBD 2023

Pada Senin pagi, ia masuk lewat Halte Koridor 8 Transjakarta Pasar Kebayoran Lama, hendak menuju Stasiun Kebayoran.

”Ini saya kaget ketika harus tap in di Halte Koridor 8. Sebelumnya saya tidak perlu tap in,” kata Lidia.

(Kompas.com: Muhammad Isa Bustomi/ Kompas.id: Helena Fransisca Nababan/ Antara: Luthfia Miranda Putri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com