JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah penyidik kasus kecelakaan antara mahasiswa UI Muhammad Hasya Athallah dengan pensiunan polisi AKBP Eko Setia Budi Wahono dianggap melanggar kode etik dan profesi Polri.
Para penyidik yang sebelumnya menangani kasus kecelakaan tersebut pun kini menjalani sidang kode etik dan profesi Polri (KEPP) atas pelanggarannya dalam menjalankan tugas.
"Hal ini juga ditindaklanjuti telah memberikan sanksi sidang kode etik dan profesi kepada penyidik terdahulu," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Rabu (8/2/2023).
Baca juga: Dugaan Adanya Pelanggaran Tim Penyidik Dibalik Penetapan Status Tersangka Hasya
"Tentunya mekanismenya keputusannya sanksinya melalui mekanisme sidang kode etik dan profesi Polri yang kini sudah berjalan," sambung dia.
Trunoyudo belum menjelaskan secara rinci identitas maupun jumlah penyidik yang diduga melanggar dan harus menjalani sidang KEPP.
Dia hanya menjelaskan bahwa para penyidik tersebut diduga melakukan pelanggaran prosedur administratif dalam proses penyelidikan, hingga penetapan Hasya sebagai tersangka.
"Tentunya ini yang menjadi dasar dari sanksi sidang kode etik," pungkas dia.
Diberitakan sebelumnya, Polda Metro Jaya akhirnya mencabut status tersangka Hasya berkait kasus kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Srengseng Sawah, Jakarta Selatan.
Pencabutan status tersangka dilakukan setelah tim asistensi dan evaluasi yang dibentuk Polda Metro Jaya menemukan kesalahan prosedur dalam proses penyelidikan kasus kecelakaan yang dilakukan.
"Ditemukan ketidaksesuaian administrasi prosedur sebagaimana diatur Peraturan Kapolri Nomor 6 Tahun 2019 tentang Penyidikan Tindak Pidana, terkait proses penetapan status dan tahapan lainnya terhadap perkara itu," ujar Trunoyudo, Senin (6/2/2023).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.