JAKARTA, KOMPAS.com - Syamsul Ma’arif, terdakwa kasus peredaran narkoba yang dikendalikan oleh mantan Kapolda Sumatera Barat Irjen Teddy Minahasa, sempat mengaku sebagai AKBP Dody Prawiranegara.
Syamsul melakukan itu saat bertransaksi narkoba dengan terdakwa lain, yakni Linda Pudjiastuti alias Anita. Adapun Syamsul merupakan asisten Dody yang turut mengirim paket sabu dari Bukittingi, Sumatera Barat, ke Jakarta.
Menurut Tri Hamdani, saksi yang merupakan penyidik Satuan Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Linda mengaku tak mengetahui sosok yang sering berkomunikasi dengannya adalah Syamsul Ma’arif, bukan Dody.
"Sebenarnya Ibu Linda tidak kenal yang namanya Dody. Waktu awal ditampilkan Syamsul Ma'arif sebagai Dody, Ibu Linda tahunya Syamsul itu Dody," ungkap Tri dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Barat, Rabu (8/2/2023).
Baca juga: Saksi Sebut 2 Paket Sabu Ditemukan di Rumah Orangtua AKBP Dody
Berdasarkan keterangan yang dihimpun penyidik, lanjut Tri, Dody mendapatkan kontak Linda dari Teddy Minahasa. Mereka berkomunikasi dalam transaksi jual beli narkoba jenis sabu.
Kepada penyidik, Linda mengaku mendapat barang haram itu dari Dody. Usai menginterogasi Linda, penyidik pun mencoba untuk menangkap Dody.
“Ternyata yang datang itu, orang yang mengaku sebagai Dody, tapi nama sebenarnya adalah Syamsul Ma’arif,” ucap Tri.
Dalam persidangan itu, Tri memaparkan bahwa penangkapan bermula saat polisi menangkap dua tersangka, yakni Hendra dan Mai Siska.
Hendra dan Mai Siska, setelah diinterogasi, mengaku mendapatkan sabu seberat 44 gram dari Ariel alias Abeng.
Baca juga: Anak Buah Teddy Minahasa, Kompol Kasranto, Sembunyikan 305 Gram Sabu di Ruang Kerjanya
Penyidik lantas menginterogasi Ariel dan mengetahui fakta bahwa sabu itu diterima dari Ahmad alias Ambon yang merupakan anggota Satnarkoba Polres Metro Jakarta Barat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.