BEKASI, KOMPAS.com - Ahli waris sekaligus pemilik sah lahan yang kini menjadi Gerbang Tol (GT) Jatikarya ruas tol Cimanggis-Cibitung, kembali menggelar aksi protes menuntut uang ganti rugi pembangunan tol pada Rabu (8/2/2023).
Mereka mengambil alih lahan mereka dan menutup GT Jatikarya. Akibatnya, tol tertutup total.
Apa yang mereka lakukan kemarin bukanlah yang pertama. Ahli waris ini sudah melakukan protes berulang kali, namun tak kunjung digubris.
Warga terus menuntut uang ganti rugi lahan karena mereka merasa sudah sepantasnya menerima yang menjadi haknya.
Baca juga: Gelar Aksi Protes, Ahli Waris Lahan Tol Jatikarya Blokade Jalan dan Bakar Ban
Ahli waris menduga, ada oknum yang menghambat proses pencairan uang ganti rugi lahan.
Diduga, penghambatan proses pencairan itu terjadi karena pihak BPN tidak kunjung menerbitkan surat pengantar pencairan ganti rugi.
Padahal, Kementerian PUPR sudah membayar secara sukarela di Pengadilan Negeri Bekasi, sesuai dengan penetapan No.20/EKS.G/2021/PN.Bks Tanggal 2 Juni 2021 Jo. Berita Acara Teguran/Aanmaning Tanggal 15 Juni 2021 dan Tanggal 22 Juni 2021.
GT Tol Jatikarya "mati" akibat protes ahli waris
Sejak dimulainya protes pukul 11.30 WIB, tol Jatikarya pun tak bisa dilewati oleh kendaraan apapun.
Di lokasi, puluhan ahli waris memblokade jalan tol, karena merasa lahan tersebut merupakan tanah mereka.
Belasan ban mobil bekas pun ikut mereka bakar. Kepulan asap hitam menyelimuti langit usai belasan ban tak henti-hentinya dibakar oleh massa aksi.
Baca juga: Tutup Akses Tol Jatikarya, Ahli Waris: Kami Bakar Ban di Tanah Kami
Selain itu, warga juga membuat blokade dengan menggeser beton pembatas. Mereka juga membangun sebuah gubuk yang berfungsi untuk berteduh dari cuaca terik di Kota Bekasi.
Pekikan protes ahli waris terus terdengar sepanjang aksi itu berlangsung.
"Kami bakar ban ini di tanah kami, bukan di tanah orang lain. Hidup ahli waris," ujar salah satu warga sekaligus ahli waris saat satu ban mobil bekas kembali di bakar.
Dibuka setelah aksi selama 8 jam
Usai 8 jam beraksi, aksi blokade mereka pun terhenti. Mereka selesai memblokade tol tepat pukul 17.30 WIB.
Aksi tersebut selesai setelah ahli waris selesai menggelar audiensi dengan polisi dari Polres Metro Bekasi Kota.
Massa membubarkan diri, sementara petugas membersihkan sisa bakaran ban dan balok-balok kayu yang digunakan untuk memblokade jalan.
Baca juga: Sempat Diblokade Ahli Waris Lahan, GT Jatikarya Kembali Dibuka Pukul 18.15 WIB
Tepat pada pukul 18.15 WIB, GT Jatikarya kembali dibuka dan kendaraan bisa kembali melintas.
Ancaman aksi di kemudian hari
Seorang ahli waris bernama Gunun memastikan bahwa para pemilik sah dari lahan GT Jatikarya akan menggelar aksi kembali.
Mereka mengancam akan menduduki tanahnya, yang kini menjadi jalan tol, apabila dalam sepekan uang ganti rugi lahan itu tak dieksekusi.
"Apabila dalam waktu satu minggu ini tidak dilaksanakan, kami akan tutup kembali," ucap Gunun seusai aksi mereka berakhir pada Rabu (8/2/2023) petang.
Gunun menyebut penutupan itu dilakukan karena mereka merasa lahan akses GT Jatikarya secara sah merupakan lahan mereka.
Baca juga: Ahli Waris Ancam Kembali Tutup Tol Jatikarya jika Uang Ganti Rugi Lahan Tak Dibayar dalam Sepekan
Terlebih, keputusan Mahkamah Agung menguatkan posisi mereka sebagai pemilik lahan yang sah.
Sebagai bentuk hasil negosiasi, mereka pun memilih untuk membuka kembali akses GT Jatikarya setelah menutupnya sejak Rabu pagi.
Keputusan untuk membuka kembali akses tol itu dilakukan oleh ahli waris karena dijanjikan uang ganti rugi mereka dibayarkan dalam waktu dekat.
"Hasil pertemuan antara kuasa hukum, para ahli waris, dengan ketua Pengadilan Negeri yang didampingi Kapolres Metro Bekasi Kota, bahwa Ketua PN Kota Bekasi ambil keputusan, hak kami akan dieksekusi," ucap Gunun.
"Secara perasaan, kami sangat bahagia dengan kebijakan Ketua Pengadilan. Tapi, jangan sampai kebahagiaan ini dicederai oknum-oknum yang selalu memberikan janji-janji enggak benar. Kami ingin lebih dari ini," sambung dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.