Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Fakta Pengemudi Fortuner Tabrak Motor di Arion

Kompas.com - 09/02/2023, 08:20 WIB
Nabilla Ramadhian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

5. Ditabrak, bukan menabrak

Saat mobil Y berada di tengah-tengah perlintasan dan lampu lalu lintas berubah menjadi merah, ada seorang pemotor berinisial I.

Dari arah Terminal Rawamangun menuju Kelapa Gading, I melaju dengan cepat.

Baca juga: Kronologi Mobil Dinas Polisi Tabrak Pemotor di Rawamangun

Ia menabrak bagian belakang sebelah kiri mobil yang sedang dikendarai oleh Y dan seorang temannya.

Kejadian itu membuat mobil I seketika terjatuh, adapun mobil Y mengalami penyok.

6. Bukan kabur, tapi menepi

Sesaat usai kecelakaan itu, sisi samping dan depan mobil sudah ramai oleh warga.

Y dan temannya terus berjalan untuk menepi ke arah trotoar lantaran kondisi jalanan sedang lampu hijau.

"Y melipir ke kiri, sampai (trotoar) setelah Mal Arion pas. Dia mau mundur tapi dihalangi ojek daring. Disuruh parkir tapi disuruh maju terus," ujar Ediyono.

Baca juga: Pengendara Fortuner Berpelat Polri yang Tabrak Motor di Rawamangun: Saya Tanggung Jawab Semuanya...

"Ada orang yang menyetop Y dan menyuruhnya turun. Dia turun dan diantar ke tempat korban. Mobil dibawa sama temannya, tapi disuruh maju terus sampai ke tempat pengisian bensin, dan masuk ke kiri. Muncul lah video yang kelihatan kayak Y mencoba kabur," sambungnya.

7. Sempat dihalangi kerumunan

Ediyono mengungkapkan bahwa Y ingin langsung membawa I ke rumah sakit terdekat.

Ini agar I bisa langsung mendapatkan penanganan. Namun, Y dihalang-halangi oleh kerumunan.

"Setelah kecelakaan, ada yang mengambil HP korban untuk menghubungi orangtuanya. Pengemudi sudah meminta izin untuk membawa korban ke rumah sakit, entah naik taksi atau mobil (Fortuner). Tapi enggak dibolehin sama mereka (sejumlah orang yang ada di TKP)," ujar dia.

Orang-orang yang berada di TKP itu, antara lain pengendara sepeda motor yang kebetulan melintas di jalan itu. Ojek online salah satunya.

8. Orangtua langsung tiba di TKP

Sebelumnya, dikatakan bahwa ada orang yang mengambil HP I untuk menghubungi orangtuanya.

Tidak lama usai dihubungi, orangtua I pun datang. Y menghampiri mereka dan meminta izin untuk membawa I ke rumah sakit terdekat.

Namun, Ediyono mengatakan, orang-orang itu memilih menghubungi ambulans sendiri ketimbang mempercayakan korban kepada sang pengemudi Fortuner.

"Ada ojol yang menelepon ambulans. Akhirnya sekitar setengah jam kemudian ambulans baru datang dan mengevakuasi korban," lanjut Ediyono.

9. Bertanggung jawab penuh atas kecelakaan

Y berjanji akan membiayai korban sampai sembuh.

"Aku bilang bakal tanggung jawab semuanya, mulai dari pengobatan, rumah sakit, semuanya sampai kendaraan aku benerin semua," kata dia di Kantor Satuan Lalu Lintas Wilayah Jakarta Timur, Rabu.

Ia menceritakan, pada saat kejadian, ambulans tiba cukup lama, sekitar pukul 17.30-an WIB.

Sembari menunggu, Y sudah berkomunikasi dengan keluarga I. Setelah itu, ambulans datang.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com