Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bripka Madih Bawa 10 Pengacara Ke Polda Metro Jaya, Pertanyaan Perkembangan Laporan Kasus Tanah

Kompas.com - 09/02/2023, 17:36 WIB
Tria Sutrisna,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Provost Polres Metro Jakarta Timur Bripka Madih mendatangi Mapolda Metro Jaya, Kamis (9/2/2023).

Dia datang didampingi sepuluh pengacara untuk menanyakan perkembangan dugaan kasus penyerobotan lahan milik keluarganya yang telah dilaporkan sejak 2011.

"Sekarang kami didampingi lawyer yang nilainya ibadah, panggilan hati karena melihat si Madih ini ke mana-mana cuman sama bini, sama teman enggak ada pendampingan," ujar Madih kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Kamis (9/2/2023).

Baca juga: Polda Metro Libatkan BPN dan Pemda untuk Usut Sengketa Lahan Bripka Madih

Sementara itu, kuasa hukum keluarga Bripka Madih, Yasin Hasan menjelaskan bahwa dia bersama timnya datang untuk menanyakan perkembangan laporan kliennya ke Direktorat Reserse Kriminal Umun Polda Metro Jaya.

"Agendanya kami mempertanyakan perkembangan kasus polisi periksa polisi, terkait dengan laporan klien kami pak Madih pada 2011," kata Yasin.

Yasin berpandangan, kasus yang dilaporkan Bripka Madih pada 2011 seperti berjalan di tempat tanpa ada perkembangan apapun.

Ia mengeklaim bahwa timnya dan keluarga Bripka Madih baru mendapatkan Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyelidikan (SPDP) pada 3 Februari 2023.

"Kemarin ada salah satu pejabat PMJ yang mengatakan kalau perkara ini jalan. Masa yang katanya jalan sampai sekarang belum ada perkembangan apa-apa," kata Yasin.

Baca juga: Polisi Telusuri Unsur Pidana Bripka Madih yang Patok Lahan di Depan Rumah Tetangganya Sendiri

"Kami baru saja menerima SPDP itu 3 Februari 2023. Perkara itu 2011. Berapa belas tahun untuk mencari keadilan? 12 tahun lebih mencari keadilan," sambung dia.

Sementara itu, kuasa hukum lain Bripka Madih, Charles Situmorang menjelaskan keterangan kepolisian mengenai sisa lahan kliennya yang disebut seluas 761 meter.

Dia menyebut bahwa sisa lahan tersebut berbeda dengan lahan Bripka Madih dalam girik nomor 191 yang diduga diserobot pihak lain.

"Itu berkaitan dengan tanah yang berbeda, itu di lokasi girik 1815. Bukan bahas objek girik di 191, Ini berbeda," kata Charles

"Laporan kami di sini itu berkaitan dengan girik 191. Jadi ada perbedaan, ada miss di sini. Kami juga ada bukti-bukti lain," sambung dia.

Baca juga: Tuduhan Pemerasan Bripka Madih yang Tak Terbukti dan Berujung Permintaan Maaf

Awal mula kasus

Sebagai informasi, kasus Bripka Madih mendadak ramai usai ia mengaku diperas rekan seprofesinya.

Madih mengaku dimintai sejumlah uang oleh oknum penyidik Polda Metro Jaya ketika melaporkan penyerobotan tanah yang dilakukan pihak pengembang perumahan pada 2011.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com