Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinkes DKI Masih Telusuri Penyebab Satu Anak Jadi Suspek Gagal Ginjal Akut

Kompas.com - 09/02/2023, 20:07 WIB
Muhammad Naufal,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta hingga kini masih menelusuri penyebab satu anak berusia 7 tahun bisa terkena gagal ginjal akut atau gagal ginjal akut progresif atipikal (GGAPA).

Satu anak yang diketahui merupakan suspek GGAPA ini mengalami demam sejak 26 Januari 2023.

"Kami tahu secara teori penyebab itu kan banyak. Nah, kami bersama dengan tim dari RSCM dan Kementerian Kesehatan berproses melakukan pendalaman apa penyebabnya," ucap Kepala Dinkes DKI Jakarta Widyastuti di Balai Kota DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (9/2/2023).

Ia menekankan, Dinkes DKI juga tengah fokus mengobati satu pasien anak suspek tersebut. Menurut dia, pengobatan dilakukan agar kondisi pasien tidak semakin buruk.

Baca juga: Masih Berduka, Keluarga Balita yang Meninggal Akibat Gagal Ginjal Akut di Jakarta Timur Enggan Ditemui

Di sisi lain, Widyastuti enggan mengungkapkan kondisi terkini dari kondisi pasien anak tersebut.

"Mencari penyebab itu kan panjang, yang penting mengatasi, mengobatinya dulu, supaya tidak menjadi lebih berat," ujarnya.

"Itu (pasien suspek) di RSCM, terpantau dengan baik di RSCM, sudah ada dokter yang menangani," sambung dia.

Selain satu anak berusia 7 tahun itu, ada satu kasus terkonfirmasi gagal ginjal akut yang berusia 1 tahun.

Sempat mengalami demam pada 25 Januari 2023, anak itu berakhir meninggal dunia.

Kepala Seksi (Kasi) Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama sebelumnya mengatakan bahwa dua kasus gagal ginjal pada anak telacak pada akhir Januari 2023.

Baca juga: Soal Penyebab Kasus Baru Gagal Ginjal Akut, Menkes Tunggu Hasil Laboratorium Independen

"Akhir Januari, memang kondisinya memang sekitar akhir Januari baru ditemukan," ujar Ngabila, Senin (6/2/2023).

Dua anak yang terlacak pada akhir Januari 2023 menambah kasus gagal ginjal akut yang ditemukan di DKI Jakarta.

Kasus gagal ginjal akut pada anak di DKI Jakarta sebelumnya juga terlancak pada Oktober 2022.

Namun ia tak menyebut wilayah anak yang terjangkit penyakit tersebut.

"Bahkan terakhir di Jakarta ditemukan 31 Oktober kan kasus baru. Nah, ini ditemukan lagi, gitu," ucap Ngabila.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com