Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemacetan di Area JIS Saat Konser Dewa 19, Kadishub DKI Klaim Sudah Lakukan Rekayasa Lalin

Kompas.com - 09/02/2023, 20:35 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengeklaim telah melakukan rekayasa lalu lintas (lalin) di sekitar Jakarta Internasional Stadium (JIS), Jakarta Utara, saat konser Band Dewa 19 pada Sabtu (4/2/2023) malam.

Untuk diketahui, penonton konser Band Dewa 19 mengeluhkan fasilitas dan kemacetan di area JIS.

"Ada. Ada dong (rekayasa lalu lintas). Rekayasa ada contohnya untuk lokasi parkir. Parkir kami arahkan sebagian di sisi utara itu ke parkir FE," ujar Kadishub DKI Jakarta, Syafrin Liputo saat dikonfirmasi, Kamis.

Baca juga: Dishub DKI Blak-blakan Ungkap Sumber Masalah Ruwetnya Akses Menuju JIS Saat Konser Dewa 19

Syafrin mengatakan, rekayasa lalu lintas di area JIS itu sebelumnya juga sudah disosialisasikan dengan masif kepada masyarakat, termasuk kepada penonton konser Band Dewa 19.

"Sosialisasi sudah, masif. Tapi kembali lagi, masifnya masyarakat yang akan menonton kemudian juga jaringan jalan tidak ideal karena ada pembangunan maka kondisinya pasti akan stuck," ucap Syafrin.

Sebelumnya, penyelenggaraan konser Dewa 19 di JIS menuai kontroversi. Sebab, konser dengan 75.000 penonton tersebut menimbulkan kemacetan di berbagai titik di dekat JIS.

Kemacetan ini disebabkan beberapa hal, seperti transportasi umum di sekitar JIS tergolong minim.

Kemudian, jalan di sekitar JIS juga tergolong sempit. Kekecewaan penonton Dewa 19 tercurahkan di berbagai akun media sosial.

Baca juga: Menengok JIS, Lokasi Digelarnya Konser Dewa 19 yang Tuai Kekecewaan Penonton...

 

Kendala di lapangan

Syafrin Liputo mengakui minimnya akses jalan menuju JIS banyak dikeluhkan. Syafrin berujar, jaringan jalan di kawasan JIS tidak sebaik sebelum saat peluncuran.

"Karena saat ini di Jalan RE Martadinata sedang ada pembangunan tol Harbour II," ucap Syafrin, dilansir dari TribunJakarta.com, Rabu (8/2/2023).

Menurut Syafrin, pembangunan tol ini membuat lajur yang semula bisa dilalui empat pengendara berkurang menjadi dua.

Kondisi ini diperparah dengan banyaknya truk dan bus yang kerap melintas di kawasan itu.

"Ketika ada bus sedang melintas, itu tinggal satu lajur yang kemudian menyebabkan kepadatan," ujar Syafrin.

Tak sampai di situ. Syafrin mengungkapkan kondisi ini juga semakin parah karena belum rampungnya perbaikan jalan di kedua sisi jalan Danau Sunter Barat dan Jalan Sunter Permai Raya.

"Sehingga lajur ideal di sana empat lajur itu tidak optimal kemarin," kata anak buah Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com