JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menyarankan orangtua untuk tidak langsung memberikan obat sirup pada anak saat demam guna mencegah gagal ginjal akut.
Untuk diketahui, dua anak di Jakarta Barat dan Jakarta Timur, masing-masing terdeteksi sebagai suspek dan terkonfirmasi gagal ginjal akut pada akhir Januari 2023.
"Kami menganjurkan, mengimbau, sudah kami bikin rilisnya bahwa warga apabila putra putrinya demam, ada beberapa langkah yang harus diikuti. Pertama dengan meminum air dalam jumlah yang cukup," ujar Kadis Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti saat dikonfirmasi, Jumat (10/2/2023).
Baca juga: Pemprov DKI Investigasi Mendalam Penyebab Kasus Gagal Ginjal Kembali Ditemukan di Jakarta
Widyastuti menambahkan, setelah melakukan langkah tersebut, anak yang demam juga bisa dikompres dengan air hangat sambil memantau perkembangan kondisi tubuhnya.
"Kemudian bisa minum obat sesuai yang jadi anjuran dari BPOM. Apabila belum sehat, silakan hubungi puskesmas," kata Widyastuti.
Untuk diketahui, dua anak di Jakarta terjangkit gagal ginjal akut. Satu dikabarkan meninggal dunia, sedangkan satu dirawat di rumah sakit.
Saat ini anak yang disebut suspek gagal ginjal akut itu masih menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Jakarta.
Baca juga: Gagal Ginjal Muncul Lagi, Tim Advokasi Minta Kemenkes-BPOM Tanggung Jawab
Hingga kini, Dinkes DKI Jakarta masih dipantau untuk perkembangan kesehatan anak yang suspek gagal ginjal akut.
"Untuk kondisi masih kami pantau," ujar Widyastuti.
Widyastuti mengatakan, jajarannya masih melakukan investigasi mendalam guna mengungkap penyebab anak di Ibu Kota yang terkonfirmasi dan suspek gagal ginjal akut.
"Kami bersama dari kementerian kesehatan, BPOM, dan pihak terkait untuk melakukan investigasi," ujar Widyastuti.
Widyastuti mengatakan, investigasi dilakukan guna mengungkap penyebab terjangkitnya anak gagal ginjal akut itu juga akan melibatkan pihak rumah sakit tempat salah satu anak dirawat.
Baca juga: Kasus Gagal Ginjal Muncul Lagi, BPOM Nyatakan Obat Praxion Aman Digunakan
"Kami berproses dengan tim pusat, karena pasien kan dirawat di rumah sakit vertikal," ucap Widyastuti.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan adanya kasus baru gagal ginjal akut (acute kidney injury/AKI), setelah tidak adanya kasus baru sejak awal Desember 2022.
Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan, tercatat ada penambahan satu kasus konfirmasi dan satu kasus suspek gagal ginjal.
“Penambahan kasus tercatat pada tahun ini, satu kasus konfirmasi GGAPA dan satu kasus suspek," ujar Syahril dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin.
Syahril mengatakan, dua kasus tersebut dilaporkan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
Satu Kasus konfirmasi gagal ginjal akut merupakan anak berusia 1 tahun, mengalami demam pada tanggal 25 Januari 2023, dan diberikan obat sirup penurun demam yang dibeli di apotek dengan merek Praxion.
Sementara satu kasus lainnya masih merupakan suspek, anak berusia 7 tahun, mengalami demam pada tanggal 26 Januari, kemudian mengonsumsi obat penurun panas sirup yang dibeli secara mandiri.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.