JAKARTA, KOMPAS.com - Tembok rumah yang ditempati warga bernama Ami (53) dan keluarganya di daerah Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan, nyaris roboh.
Ami mengeklaim, tembok rumahnya hampir ambruk lantaran ulah tetangganya sendiri yang melakukan aktivitas pengurukan dan penimbunan kayu gelondongan tepat di belakang rumahnya.
"Dulunya lahan (di belakang rumah) itu hutan. Kemudian diuruk dan sempat dijadikan tempat parkir," kata Ami kepada wartawan pada Selasa (7/2/2023).
"Dia (pemilik lahan) kemudian menaruh kayu gelondongan. Setelah itu ditaruh lagi tanah, batu, dan benda besar lainnya. Karena bentuknya besar, akhirnya berisik banget di rumah saya waktu itu," sambungnya.
Aktivitas di belakang rumah Ami tersebut akhirnya berdampak terhadap rumah yang ia huni. Rumah tersebut mengalami keretakan yang cukup parah.
Baca juga: Rumah Warga di Tebet Nyaris Roboh Diduga Akibat Ulah Tetangga
Ami akhirnya harus merogoh kocek hingga Rp 14,8 juta untuk memperbaiki tembok-tembok yang retak tersebut.
Itu juga pakai uang kami, tidak ada bantuan dari yang punya lahan," ujarnya.
Tak sampai di situ, Ami mengaku mengalami kerugian yang lebih banyak.
Ia kehilangan sekitar Rp 40 juta karena tidak bisa melanjutkan usaha katering selama membenahi urusan rumah yang hampir roboh tersebut.
"Semenjak rumah saya retak-retak dan temboknya seperti mau roboh, saya tidak bisa fokus. Saya kepikiran terus bagaimana nasib rumah saya," ujar Ami.
“Usaha katering yang saya miliki akhirnya menurun drastis. Mungkin saya kehilangan omzet sekitar Rp 40 juta karena enggak fokus. Saya suka enggak intens untuk membalas pesan WhatsApp yang masuk. Jadi mereka beralih ke tempat katering lain," lanjutnya.
Baca juga: Pemprov DKI Akan Panggil Warga Tebet yang Rumahnya Nyaris Roboh akibat Ulah Tetangga
Bak jatuh tertimpa tangga, Ami juga mengaku jadi gunjingan orang sekitar karena telah memviralkan kabar tembok rumahnya yang nyaris roboh.
Akibat gunjingan tersebut, Ami mengaku kondisi psikisnya terganggu. Ia kerap menangis dan tak mampu mengontrol emosinya.
"Saya sering nangis akhir-akhir ini. Emosi saya jadi sulit terkontrol karena banyak gunjingan yang menimpa keluarga kami," ujar Ami.
"Saya tahu kasus ini jadi meluas ke mana-mana, tapi saya hanya ingin memperjuangkan hak saya, tidak ada niat lain," sambung dia.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.