JAKARTA, KOMPAS.com - Lurah Kebon Baru Mariana menyebut warga Tebet, Ami (53), yang rumahnya nyaris roboh akibat bangunan tetangganya, tidak kooperatif.
Ia mengatakan Ami tidak pernah membukakan pintu untuk perwakilan Kelurahan Kebon Baru saat ingin meninjau rumahnya.
"Saya memang agak keras tadi di mediasi. Pemerintah sudah merespons, seharusnya pelapor kooperatif. Jangan ditutup (pintu rumahnya saat berkunjung)," kata Mariana usai menggelar mediasi di aula kantornya pada Jumat (10/2/2023).
Baca juga: Saat Warga Tebet yang Lapor Rumahnya Hampir Roboh Justru karena Ulah Tetangga Jadi Gunjingan…
"Instansi terkait beberapa kali sudah mengunjungi kediaman pelapor, tapi ya gitu, tidak ada jawaban," tambah Mariana.
Mariana juga membantah tuduhan pelapor bahwa pihaknya tidak pernah mengetuk pintu rumah Ami.
Menurut dia, pihak kelurahan selalu memberi salam dan mengetuk pintu saat melakukan kunjungan beberapa waktu lalu.
"Ya itulah pembenaran dari mereka, pembenaran dari mereka seperti itu. Tapi kami, saya khususnya, mengetuk pintu. Namun, tidak ada respons," ujar Mariana.
"Itu bukan hanya satu orang saja loh yang mengetuk. Waktu itu kami ada sekitar 21 orang yang datang untuk melihat lokasinya pada Selasa (7/2/2023)," imbuh dia.
Sementara itu, Ami mengatakan bahwa tak ada satu pun perwakilan kelurahan yang mengetuk pintunya.
Baca juga: Warga Tebet Rela Lubangi Tembok Rumah untuk Buktikan Tetangganya Tak Bangun Fondasi
Ia memang melihat beberapa rombongan pada hari Selasa, termasuk Ibu Lurah. Namun Ami menegaskan bahwa rombongan tersebut hanya berkerumun di depan pagarnya.
"Kalau ada yang memanggil atau mengetuk pintu rumah saya, pasti saya bolehkan masuk. Apalagi dari kelurahan atau kecamatan," ucap Ami.
"Tapi ya itu, kenyataannya tidak ada yang mengetuk pintu rumah saya. Waktu hari Selasa contohnya, memang tidak ada," pungkas Ami.
Sebagai informasi, tembok rumah Ami nyaris roboh lantaran ada proyek pembangunan di belakang rumahnya.
Baca juga: Mediasi Warga Tebet yang Rumahnya Nyaris Roboh akibat Ulah Tetangga Berakhir Deadlock
Tembok rumah Ami retak-retak diduga karena tetangganya menguruk tanah tanpa membangun fondasi lebih dulu.
Ami mengaku saat ini pihaknya hanya meminta keadilan. Ami ingin pemilik lahan membangun fondasi tepat di belakang rumahnya.
Tujuannya agar rumahnya tak semakin rapuh. Sebab, tembok belakang rumahnya berulang kali retak dalam beberapa bulan terakhir, meski sudah ditambal.
Pihak Kelurahan Kebon Baru saat ini sedang berupaya memediasi Ami dengan pemilik lahan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.