JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Justin Adrian Untayana, mengingatkan agar kasus pengendara Fortuner yang ancam sopir taksi online di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, jangan sampai menguap.
"Aksi koboi semacam itu tidak boleh ditoleransi di DKI Jakarta. Saya sangat berharap agar kasus ini tidak menguap semudah permintaan maaf di atas meterai," kata Justin Adrian, dilansir dari Antara, Senin (14/2/2023).
Justin juga mengingatkan agar polisi bijak dalam menangani delik-delik murni sesuai ketentuan hukum pidana yang berlaku, terlebih karena terdapat beberapa lapis pasal yang dapat dikenakan terhadap terduga pelaku.
Menurut Justin, ketentuan hukum pidana yang menjerat pelaku itu bisa dari dugaan perusakan, kepemilikan senjata api, pelanggaran lalu lintas, senjata tajam, dan lain sebagainya.
"Ketegasan polisi dalam penegakan hukum adalah preseden vital untuk tegaknya disiplin dan supremasi hukum di DKI Jakarta," tutur Justin.
Justin juga menyatakan siap membantu korban dalam menyediakan jasa penasihat apabila diminta. Ia tidak ingin penyelesaian aksi koboi di Senopati tersebut hanya berujung di atas materai.
Apabila kasus itu hanya berujung damai, kata Justin, maka peran polisi dalam menyikapi delik murni berlapis itu tidak ada bedanya dengan juru damai antar warga di tingkat rukun tetangga (RT).
Peristiwa itu berawal dari sopir taksi online bernama Ari Widianto yang baru saja menjemput penumpangnya di Office 8, Jalan Senopati, dan tengah melaju ke arah Blok S dengan mobil Honda Brio kuning.
Sesampainya di pertigaan antara Jalan Senopati dengan Jalan Gunawarman, Toyota Fortuner hitam yang dikendarai Giorgio melaju dari arah Jalan Gunawarman berbelok ke kiri sehingga berpapasan dengan Ari.
Posisi Fortuner dianggap menghalangi laju Ari. Ari kemudian menyalakan lampu jauh beberapa kali agar Fortuner Giorgio tidak menghalangi laju kendaraannya.
Rupanya, aksi Ari itu membuat Giorgio marah. Ia melewati mobil Ari lalu berputar arah untuk mengejarnya. Giorgio mendapati Ari di Jalan Senopati mengarah ke Blok S, tepatnya di depan Apotek Potenza.
Di jalan satu arah tersebut, ia mengadang mobil Ari. Saat itulah aksi kekerasan dilancarkannya. Giorgio memaki-maki Ari.
Baca juga: Sopir Fortuner Kooperatif, Usai Rusak Taksi Online Langsung Serahkan Diri ke Polisi Bawa Bukti
Ia mengeluarkan pistol airsoft gun dan memukulkannya ke kaca depan mobil Ari hingga pecah. Ia juga memukul mobil Ari dengan pedang anggar.
Tak puas sampai di situ, ia lalu menabrakkan mobilnya ke sisi kanan mobil Ari hingga ringsek. Setelah itu, Giorgio meninggalkan Ari beserta penumpangnya yang ketakutan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.