Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adik ODGJ yang Meninggal di Depok Kaget Lihat Uang Rp 100 Juta di Tas Kakaknya: Masya Allah, Duit Banyak Banget

Kompas.com - 14/02/2023, 11:11 WIB
M Chaerul Halim,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Minah masih diselimuti duka atas meninggalnya sang kakak, Minan (70), di depan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Jalan Pramuka, Grogol, Limo, Kota Depok, Senin siang.

Namun, Minah terkejut bukan main saat membuka tas Minan usai menguburkan jenazah kakaknya itu.

Di dalam tas lansia yang merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) tersebut, ditemukan banyak uang tunai dalam bentuk lembaran berbagai pecahan rupiah dan uang koin.

"Masya Allah, duit banyak banget," ujar Minah ketika bercerita tentang kisahnya kepada wartawan, Senin (13/2/2023) malam.

Baca juga: Heboh, Uang Rp 100 Juta Ditemukan di Tas ODGJ yang Meninggal di Depan SPBU Depok

Minah tak sendirian saat membuka tas Minan. Ada anggota keluarga lain yang juga tidak kalah terkejut saat melihat uang itu.

"Tas itu dibuka ramai-ramai," ujar Minah.

Usai menenangkan diri, Minah dan anggota keluarganya mengeluarkan uang itu dari tas.

Untuk uang kertas, ada yang pecahan Rp 2.000 hingga Rp 100.000. Sementara, untuk uang logam ada yang pecahan Rp 500 hingga Rp 1.000.

Minah dibantu anggota keluarga lain mulai menghitung jumlahnya. Butuh waktu berjam-jam hingga terhitung seluruh uang tersebut.

Baca juga: Airsoft Gun Milik Sopir Fortuner Beli di Toko Online, Harganya Rp 300 Ribu

"Total (uang kertas) sekitar Rp 100 juta. Masih ada yang receh logam dihitung sekitar Rp 600.000," kata Minah.

Masih menjadi misteri bagi Minah serta keluarganya, bagaimana Minan bisa menyimpan uang sebanyak itu.

Rencananya, uang tersebut bakal digunakan untuk biaya pengajian hingga disedekahkan ke yatim piatu.

"Buat pengajian sampai tujuh hari, terus 40 hari, terus mau ber-qurban atas nama dia (Minan) sama mau bikin makam," ungkap Minah.

"Kalau ada lebih, sisanya saya mau zakatin ke anak yatim piatu, sama sumbangin ke masjid. Karena itu buat dia nanti di akhirat. Saya mah ikhlas dunia akhirat," sambung dia.

Baca juga: Ampun, Mereka Sudah Kewalahan Hadapi Puluhan Anak Tangga di Sisi Utara Stasiun Cakung...

Terkait kematian kakaknya, Minah menduga karena sakit. Namun, ia tidak tahu penyakit apa yang diderita kakaknya.

Minan disebut menderita ODGJ sejak kecil. Ia juga tak bisa berbicara.

"Boro-boro ngomong sakit apa gitu, kalau urusan makan aja kalau dibagi ya mari, kalau enggak di bagi ya sudah," kenang Minah.

Usai ditemukan meninggal dunia, keluarga langsung membawa jasad Minan ke rumahnya untuk dimandikan.

Pada hari itu juga, Minan dimakamkan di tempat pemamakan umum (TPU) kawasan Grogol Depok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com