Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaji Telat Dibayar, Pegawai RS IMC Bintaro Terlilit Utang untuk Penuhi Kebutuhan Hidup

Kompas.com - 14/02/2023, 21:06 WIB
Ellyvon Pranita,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com- Akibat gaji yang tersendat dibayar oleh pihak Rumah Sakit Ichsan Medical Centre (IMC), sejumlah pegawai harus berutang kepada teman dan saudara untuk mencukupi kehidupan sehari-hari.

Hal ini dialami oleh salah satu pekerja di RS IMC berinisial LM (27).

Ia mengaku selama gajinya tersendat dibayar oleh pihak rumah sakit, dirinya kerap meminjam uang untuk keperluan sehari-hari yang tidak mencukupi.

Sejak akhir tahun 2021 lalu, gaji LM dan sejumlah pegawai lainnya dibayar dengan cara dicicil oleh pihak RS IMC.

LM yang seharusnya menerima gaji Rp 3 juta lebih itu hanya dibayar sekitar Rp 300.000 hingga Rp 500.000 per bulan.

“Paling kalau enggak cukup, kadang saya minjem ke teman lainnya,” ujar LM kepada Kompas.com, Selasa (13/2/2023).

Baca juga: Wali Kota Tangsel Singgung Kemungkinan Sanksi RS IMC Bintaro akibat Gaji Pegawai Tersendat

LM kerap meminjam kepada teman dan saudaranya dengan total uang pinjaman tidak lebih dari Rp 500.000.

Dengan gaji yang dibayar sistem cicilan itu pula lah LM mengembalikan uang yang ia pinjam kepada teman-temannya yang lain.

“(Selama pinjam uang) kebayar, cuma saya ke teman yang saya pinjami kan gajinya (saya) enggak tentu, jadi kalau sudah gajian langsung saya bayar,” ucap dia.

LM yang tinggal di daerah Ciledug, Tangerang Selatan itu pergi-pulang bekerja dengan menggunakan motor.

Uang gaji yang tersendat itu hanya cukup dibelikan bensin untuk ia bepergian kerja selama ini.

Sementara untuk makan siangnya, LM selalu membawa bekal dari rumah agar menghemat uang.

“Kan saya naik motor ya, motornya Mio lagi, jadi bensinya boros. Terus kalau enggak ada duit paling minta mama, terus kalau makan suka bawa bekal dari rumah,” jelasnya.

Baca juga: Wali Kota Tangsel Instruksikan Dinkes-Disnaker Bantu Selesaikan Masalah Gaji Pegawai RS IMC Bintaro

Bahkan, kata dia, untuk makan sehari-hari selama bekerja, kerap kali LM dan teman-temannya berbagi bekal yang mereka bawa dengan teman-teman lain yang tidak bawa makanan.

Selain itu, mereka juga kerap patungan uang untuk membeli makan-makanan agar dapat dimakan bersama dengan teman-teman kantornya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com