JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi B DPRD DKI Jakarta bakal menagih hasil audit laporan keuangan penyelenggaraan balap mobil listrik Formula E Jakarta 2022 kepada PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
Untuk diketahui, hasil audit laporan keuangan oleh kantor akuntan publik (KAP) Jojo Sunarjo dan Rekan, keuntungan Formula E Jakarta 2022 sebesar Rp 5,2 miliar.
Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail mengaku belum secara resmi menerima hasil audit laporan keuangan tersebut.
Baca juga: Bakal Kunjungi Kantor Jakpro, Komisi B DPRD Ingin Kulik Tuntas Persiapan Formula E 2023
"Data hasil audit laporan keuangan Formula E 2022) secara resmi, belum (menerima)," ujar Ismail di Gedung DPRD DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (14/2/2023).
Politisi PKS itu menegaskan, komisinya akan menagih hasil audit laporan keuangan tersebut saat kunjungan kerja ke kantor PT Jakpro.
Meski demikian, ia belum secara rinci mengungkapkan kapan bakal mengunjungi kantor Jakpro.
Kata Ismail, kunjungan itu akan berlangsung usai DPRD DKI Jakarta menggelar rapat koordinasi rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) 2024.
Adapun rapat koordinasi RKPD 2024 digelar pada 15-16 Februari 2023.
Baca juga: Soal Formula E, Hensat Bilang Anies Yakin Tak Ada Urusan Politik yang Diselesaikan Lewat Hukum
"Nanti sekalian pas rapat kerja (kunjungan ke kantor Jakpro) membahas itu (hasil audit penyelenggaraan Formula E 2022)," ucap dia.
Di sisi lain, ia menilai ada sisi positif dari terungkapnya hasil audit laporan penyelenggaraan itu.
Menurut Ismail, mencuatnya hasil audit itu menjawab soal ketidakjelasan laporan keuangan Formula E Jakarta 2022.
"Kan secara umum, kami sudah melihat bahwa kami syukuri ada hasil auditnya sehingga mengonfirmasi segala kesimpang siuran terkait Formula E (2022) ini," imbuh dia.
Akan tetapi, Ismail menyinggung soal keuntungan Formula E 2022 yang ternyata tak sesuai harapan.
Baca juga: Saat Laporan Keuangan Penyelenggaraan Formula E Selesai dan Disebut Raup Keuntungan Rp 5,29 Miliar
Menurut dia, keuntungan yang tak sesuai harapan itu bisa menjadi acuan agar Formula E 2023 dan 2024 bisa diselenggarakan lebih baik lagi.
"Dari hasil audit itu keuntungannya tidak sesuai dengan ekspektasi, saya pikir ya itu sesuatu yang sangat relatif dan ini bisa dijadikan satu acuan untuk optimalisasi di sisa event berikutnya," kata Ismail.