JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat Erizon Safari memastikan, gagal ginjal akut yang dialami satu anak di wilayahnya tak terkait dengan obat sirop.
Informasi ini didapatkan oleh Erizon usai berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), tempat pasien tersebut dirawat.
"Info dari Dinas Kesehatan bukan karena sirop, karena sakit," ujar Erizon saat dikonfirmasi, Rabu (15/2/2023).
Pasien, lanjut dia, sempat meminun obat sirop penurun demam khusus anak dengan merek Praxion. Setelah dicek, obat tersebut sudah dinyatakan layak untuk dijual dan dikonsumsi oleh Kementerian Kesehatan.
Erizon menyebut, anak itu telah memiliki riwayat sakit sebelumnya. Namun, dia tak memerinci apa penyakit yang diidap pasien.
Baca juga: Praxion Tak Jadi Ditarik, Pedagang Obat di Pasar Pramuka Bersorak
"Dia ada penyakit, sehingga fungsi ginjalnya terganggu. Anak-anak juga bisa sakit ginjal," ucap Erizon.
"Yang jadi masalah gangguan fungsi ginjalnya gara-gara obat atau bukan, ternyata bukan," sambung dia.
Untuk diketahui, ada dua kasus baru gagal ginjal akut di Jakarta. Satu pasien meninggal dunia, sedangkan satu anak lainnya dirawat di rumah sakit.
"Untuk kondisi masih kami pantau," papar Kepala Dinkes DKI Jakarta Widyastuti saat dikonfirmasi, Jumat (10/2/2023).
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan adanya kasus baru gagal ginjal akut (acute kidney injury/AKI), setelah tidak adanya kasus baru sejak awal Desember 2022.
Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan, tercatat ada penambahan satu kasus konfirmasi dan satu kasus suspek gagal ginjal.
Baca juga: Pedagang Pasar Pramuka: Penarikan Praxion Bisa Pengaruhi Penjualan Obat Sirup Paracetamol
“Penambahan kasus tercatat pada tahun ini, satu kasus konfirmasi GGAPA dan satu kasus suspek," ungkap Syahril dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin lalu.
Satu kasus konfirmasi gagal ginjal akut merupakan anak berusia 1 tahun, mengalami demam pada 25 Januari 2023 dan diberikan obat sirup penurun demam yang dibeli di apotek dengan merek Praxion.
Sementara itu, satu kasus lainnya berstatus suspek, anak berusia 7 tahun, mengalami demam pada 26 Januari, kemudian mengonsumsi obat penurun panas sirup yang dibeli secara mandiri.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.