JAKARTA, KOMPAS.com - Perempuan berinisial E (43) menepis kabar penganiayaan yang diduga ia lakukan terhadap HT (68), ibu kandungnya sendiri.
E menegaskan bahwa dirinya tidak melakukan pemukulan sebagaimana yang dilaporkan HT ke Polres Metro Jakarta Selatan.
"Saya cuma banting kursi waktu itu, enggak mukul dia sama sekali," ujar E di warung kopi miliknya, di Terminal Lebak Lubus, Jakarta Selatan, Kamis (16/2/2023).
Baca juga: Tangis Ibu yang Dianiaya Anak karena Ambil Gorengan: Dia Banting Kursi ke Badan Saya, Sakit...
Sebelumnya, HT membuat laporan ke Polres Metro Jakarta Selatan atas dugaan tindak penganiayaan yang dilakukan E usai dirinya mengambil gorengan di warung kopi anaknya.
HT yang datang sendiri ke Polres Metro Jakarta Selatan akhirnya dibantu oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).
Setelah didampingi Unit PPA untuk konseling, HT lantas diantar ke Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati guna melakukan visum atas luka memar yang ada ditangannya.
Baca juga: Ibu yang Diduga Dianiaya Anak Kandung karena Ambil Gorengan Disebut Punya Gangguan Mental
"Jadi pada Selasa sekira pukul 09.00 malam saya duduk di warungnya mau ngambil gorengan, mau pulang, buat sarapan pagi maksudnya. Terus dia marah-marah," ungkap HT pada Rabu (15/2/2023).
"Saya bilang 'Ini gorengan empat biji aja kalian marah-marah. Kalian enggak pernah ngasih beras makanya aku ke sini buat numpang ke kalian. Kalian semua kan kusekolahkan'. Dia marah, kemudian mengambil dua kursi plastik lalu ditimpa ke saya," tambah HT.
Lebih lanjut, HT mengungkap bahwa badannya terasa nyeri usai insiden pemukulan tersebut.
Rasa sakit begitu terasa terutama pada bagian yang memar.
"Diangkatnya kursi itu 'keluar kau keluar kau'. Dibantingkan kursi itu sampai hancur (ke badan saya). Sampai sakit semua ini, terutama di tangan," kata HT seraya menitihkan air mata.
Baca juga: Polisi Tangkap Anak yang Diduga Aniaya Ibu karena Ambil Gorengan di Lebak Bulus
Di lain sisi, E turut mengatakan bahwa pihaknya menjadi garda terdepan untuk menjaga HT.
E mengaku selalu mengurus HT dan memberinya makan sehari-hari.
"Saya biasa kasih makan dia (HT) di sini. Siapa lagi coba yang kasih makan kalau bukan saya," pungkas E.
Sementara itu, suami E turut mengungkap bahwa mertuanya memang memiliki gangguan mental.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.