JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus penganiayaan yang dilakukan Ernita Silitonga (43) terhadap ibu kandungnya, Hotma Tobing (68), di kawasan Terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan, berakhir damai.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Irwandhy Idrus mengatakan, korban telah memaafkan anaknya.
"Dalam prosesnya, kedua belah pihak, baik itu pelapor maupun terlapor, sudah saling meminta maaf. Kedua pihak tidak memiliki niat untuk melanjutkan kasus ini dan memutuskan berdamai," kata Irwandhy, Kamis (16/2/2033).
Lebih lanjut, Irwandhy membenarkan bahwa Ernita memukul ibunya. Hal itu dibuktikan dengan adanya luka memar di beberapa bagian tubuh Hotma.
"Benar telah terjadi insiden pemukulan atau penganiayaan yang dilakukan Ernita kepada ibu kandungnya sendiri, Hotma," ungkap Irwandhy.
"Ada luka-luka seperti yang disebutkan korban. Intinya ada di beberapa bagian," sambung dia.
Dalam kasus ini, Ernita sejatinya dijerat dua pasal, yakni Pasal 44 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (UU PKDRT) dan Pasal 351 KUHP.
Namun, karena kedua pihak memutuskan untuk berdamai, Ernita lepas dari jeratan pasal-pasal tersebut.
Baca juga: ‘Malin Kundang’ Masa Kini Ditangkap Polisi, Tega Aniaya Ibunda karena Makan Gorengan Dagangannya…
Sebagai informasi, Hotma melaporkan penganiayaan yang dialaminya ke Polres Metro Jakarta Selatan pada Rabu (15/2/2023).
Hotma melapor dianiaya sang anak karena mengambil gorengan di warung kopi pelaku.
Hotma yang datang sendiri ke Polres Metro Jakarta Selatan akhirnya diantar oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) ke Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati guna melakukan visum.
"Jadi pada Selasa (14/2/2023) sekira pukul 21.00 malam saya duduk di warungnya, mau ngambil gorengan, mau pulang, buat sarapan pagi maksudnya. Terus dia marah-marah," ungkap Hotma.
"Saya bilang, 'Ini gorengan 4 biji aja kalian marah-marah. Kalian enggak pernah ngasih beras makanya aku ke sini buat numpang ke kalian. Kalian semua kan ku sekolahkan'. Dia marah, kemudian mengambil dua kursi plastik lalu ditimpa ke saya," tambah Hotma.
Baca juga: Ini Pembelaan Anak yang Diduga Aniaya Ibu Kandung karena Masalah Gorengan…
Hotma mengungkapkan bahwa badannya terasa nyeri usai insiden pemukulan tersebut.
"Diangkatnya kursi itu, (kata Ernita), 'Keluar kau, keluar kau'. Dibantingkan kursi itu sampai hancur (ke badan saya). Sampai sakit semua ini, terutama di tangan," kata Hotma seraya mengeluarkan air mata.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.