Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Bisa Berbuat Banyak, Pengusaha Warteg Akan Kurangi Porsi Nasi jika Harga Beras Kian Melambung

Kompas.com - 17/02/2023, 09:26 WIB
Nabilla Ramadhian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Harga beras medium di pasaran telah menyentuh Rp 10.000 per kilogram, melebihi harga eceran tertinggi (HET), yang seharusnya Rp 9.450 per kilogram.

Berdasar wawancara Kompas.com dengan sejumlah pengusaha warteg di Jakarta Timur, harga beras terkini disebut cukup membebani mereka, meski warung nasi masih bisa melayani pelanggan seperti biasa.

Saat ini, para pengusaha warteg memang belum berencana mengurangi porsi nasi atau menaikkan harga lauk meski beras dijual dengan kisaran Rp 10.000 per kilogram.

Namun, mereka tidak menampik akan mengurangi porsi nasi jika pada akhirnya harga beras terus melambung.

Baca juga: Harga Beras Melonjak, Pengelola Warteg: Mending Turunin Porsi Nasi daripada Naikkan Harga Lauk

"Kalau soal kenaikan harga beras, pasti pengaruhi biaya operasional. Tapi enggak terlalu," ujar salah satu pengelola Warteg Putra Bahari, Jalaludin (31), di Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (15/2/2023).

"Penjualan juga masih seperti biasa sih, enggak naikkin harga atau ngapain. Porsi nasi juga masih kayak biasa," imbuh dia.

Jalaludin mengungkapkan bahwa harga beras memang terus mengalami kenaikan sejak usahanya dibuka tiga tahun lalu.

Akan tetapi, kenaikan harga beras tidak terlalu signifikan memengaruhi biaya operasional warteg. Sebab, kenaikannya tidak terlalu ekstrem.

Jadi, meski kenaikan harga beras sedikit terasa, hal itu tidak terlalu berpengaruh pada aktivitas berjualan.

Baca juga: Kegalauan Pemilik Warung Nasi Saat Harga Beras Naik, Takut Pelanggan Kabur jika Naikkan Harga

Harga sepiring nasi pun tidak pernah berubah, yakni tetap Rp 5.000 per porsi.

"Kalau pengurangan porsi saya enggak terapin sih di sini. Penyajian enggak ada yang dikurang-kurangin, harga naik per kilogram tetap sajikan porsi biasa," kata dia.

Meski begitu, Jalaludin mengaku baru akan mengurangi porsi nasi apabila harga beras terus melambung tinggi.

Namun, untuk harga lauknya, ia memastikan tidak akan ada kenaikan.

"Mending ngurangin porsi nasi, soalnya pelanggan kalau (kami) naikkan harga (lauk) tuh bisa komplain," ucap Jalaludin

Baca juga: Jeritan Pedagang di Warung Makan akibat Harga Beras Naik: Keuntungan Menipis, tapi Takut Naikin Harga

Sebagai informasi, berdasarkan data Informasi Pangan Jakarta per Selasa (14/2/2023), harga rata-rata beras medium sudah mencapai Rp 10.735 per kilogram.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com