Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah di Balik Si Cantik Penjaga Garda Depan Pameran Otomotif

Kompas.com - 17/02/2023, 11:03 WIB
Xena Olivia,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Matahari belum terbit sepenuhnya, tapi puluhan wanita telah sibuk bersolek dan bersiap unjuk gigi di Indonesia International Motor Show (IIMS), JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (16/2/2023).

Salah satunya ialah Monica (27), dia bertugas sebagai usher, atau penyambut tamu. Monica sudah mempersiapkan penampilannya sejak pagi buta agar dapat mempresentasikan dirinya dengan maksimal.

"Kebetulan karena ini hari pertama, tadi prepare dari jam 05.00 subuh. Di-makeup-in oleh MUA (makeup artist) yang disediain oleh Pertamina. Jadi saya enggak makeup sendiri, sampai hairdo dari Pertamina," kata usher perwakilan Pertamina itu.

Baca juga: Eliezers Angels, Kisah Para Pendukung Richard Eliezer yang Kini Terhubung bagaikan Keluarga...

Dengan balutan seragam merah beraksen putih, rambut tergerai, dan beralaskan sepatu hak 5 sentimeter, Monica mengawali hari dengan senyum lebar.

Sama seperti halnya dengan Dersya (27). Dia juga memulai hari sejak pagi buta. Bedanya, sesi makeup dan hairdo dia dimulai pada pukul tujuh. Rambutnya disisir ke belakang dan diikat setengah. Seragamnya warna hitam, dengan aksen kain berpita merah di area pinggang.

Terhubung dengan orang baru

Sebagai seorang bagian "Mitsubishi Ladies", sebutan usher Mitsubishi, Dersya merasa pengalaman paling berkesan di pameran internasional adalah kesempatan untuk bisa terhubung dengan banyak orang baru.

"Pengalaman paling berkesan selama jaga pameran di internasional gini pasti semua berkesan, soalnya kami ketemu orang baru juga, bisa networking juga. Jadi, itu yang berkesan. Banyak dapet happy-nya, gitu,” tuturnya saat diwawancarai Kompas.com di sela pergelaran IIMS 2023.

Juga dengan Monica. Baginya, menjadi seorang usher dapat memetik banyak pengalaman dan lebih banyak teman. Dia juga menyukai jam kerja seorang usher yang cenderung fleksibel.

“Pelajaran yang saya dapat, dari pengalaman sudah jelas. Mengenal lebih banyak teman, sudah pasti. Kita bisa dapat experience baru. Beda banget sama kerjaan yang baku kayak Senin sampai Jumat. Lebih kayak freelance, lebih fleksibel,” tuturnya.

Baca juga: Kisah Mak Mben, Hidup Sebatang Kara di Rumah Penuh Sampah

Di saat bersamaan, sebuah pekerjaan bukanlah tanpa tantangan. Dersya menjelaskan bahwa masih ada orang yang meremehkan pekerjaan seorang usher.

“Kadang orang tuh masih agak awam dan underestimate sama gunanya usher. Kadang mereka mikirnya kalau kami sebagai usher tuh kayak dilihatnya kayak cewek ‘gitu’ lah, ya, pokoknya,” tuturnya sambil meringis tidak nyaman.

“Jadi kalau gitu, ya coba biasa aja (menyikapinya), sih. Kami biasa di-training kalau ada tamu enggak sopan, kami tetap tanggepinnya sopan, gitu aja. Kami sudah dikasih pembekalan sebelum jaga (bertugas),” jelas dia.

Sementara itu, Monica bercerita dirinya tidak pernah mengalami perlakuan tidak sopan dari tamu yang datang. Namun, tantangan bagi dirinya dalam menjalankan pekerjaan adalah bagaimana dia harus beradaptasi dengan seragam dan kondisi saat pameran.

Baca juga: Wartawati Alami Pelecehan Seksual Saat Meliput Rakernas Partai Ummat

“Ya, namanya kerja. Kita dituntut bangun pagi, siap kena dingin AC (dengan baju tanpa lengan), atau panas, harus terima itu aja, sih. Juga, harus selalu tersenyum. Banyak masalah apapun terus senyum,” kata Monica sambil tertawa.

Tuntutan tubuh ideal dan berpenampilan menarik

Pameran mobil seolah tidak lengkap tanpa adanya usher wanita dengan bentuk tubuh ideal, tinggi semampai, dan wajah yang dipoles sedemikian rupa. Tidak ketinggalan heels yang menjadi pelengkap kenaan luar para usher tersebut.

Monica dan Dersya menyetujui stereotip itu.

Menurut Dersya, penampilan memang penting bagi seorang usher karena mereka adalah representasi dari merek produk yang dibawanya.

“Penting banget. Brand yang hire kami akan pilih (wanita) yang merepresentasikan mereka bawa. Selain rapi, kami juga harus terlihat menarik. Jadi kami meng-attract pengunjung untuk tampil,” katanya.

Baca juga: 10 Profesi Paling Bisa Dipercaya di Dunia, Apa Saja?

Monica sendiri langsung mengiyakan bahwa fisik, penampilan, dan tinggi badan sebagai aspek penting yang dibutuhkan oleh seorang usher.

“Kalai di sini (pekerjaan usher), fisik, penampilan, tinggi, memang dibutuhkan. Sebelum kita mengajukan pekerjaan itu, memang dikasih kriteria, kayak cantik, putih, tinggi. Bahkan mungkin kalau bisa bahasa Inggris atau Mandarin, itu jadi nilai plus,” paparnya.

Untuk bisa menembus ke pekerjaan usher, Dersya menjelaskan bahwa seseorang harus melewati dua tahapan, yakni seleksi melalui foto dan wawancara oleh pengguna jasa (user).

“Biasanya tuh kami dari awal melalui dua tahap interview, ya. Pertama itu interview by photo, lalu kami interview datang (offline). Kayak interview user ditanya pengalaman, diukur tinggi badan, berat badan,” katanya.

Menurut Desya, dari awal pertama mendaftar hingga bisa mendapatkan klien secara konsisten, bisa jadi sulit. Hal ini disebabkan karena orang yang menggeluti usher sudah cukup banyak, sehingga persaingannya ketat.

Namun, apabila sudah berhasil menembus pameran yang lebih bergengsi, pengalaman tersebut akan menjadi tiket menuju pameran besar-besar lainnya.

Usher tuh kayak pekerjaan yang mudah dan dapet gajinya lumayan. Apalagi pameran jangka panjang. Cuma, kalau biasa kami sudah pernah ada pengalaman usher jaga pameran besar, biasanya brand lain kalau sudah ada experience gampang saja masuknya. Soalnya kualifikasi tiap brand itu beda-beda,” ujar Desya.

“Misalnya, brand ini harus tingginya segini, brand ini tingginya segitu. Jadi tergantung kebutuhan dari brand tersebut. Kadang ada kualifikasi wajahnya oriental, kadang maunya lokal, gitu,” tambahnya.

Penampilan saja tidak cukup

Syifa (22) adalah penata rias MUA untuk salah satu perusahaan otomotif di IIMS 2023. Sebelum para usher datang, dia sudah harus datang lebih awal guna mempersiapkan peralatan riasnya.

Event ini dimulai dari pagi, dari subuh kami sudah siap-siap. Minimal jam enam udah mulai makeup,” katanya.

Terkait stereotip usher yang harus cantik dengan tubuh ideal, Syifa mengiyakan hal tersebut. Namun, di saat bersamaan, kemampuan komunikasi juga penting untuk dimiliki.

“Poin pertama untuk usher sendiri memang good looking, ya. Selain fisiknya yang ideal dan prima, dia juga harus punya kemampuan komunikasi yang baik. Karena ya itu tadi, dia jadi garda terdepan suatu brand,” tambahnya.

Menurut Syifa, fakta ini menjadi tantangan bagi seorang MUA dalam merias seorang usher.

“Dia akan dilihat orang pertama kali ketika melihat booth pameran. Hal tersebut jadi satu poin penting banget buat seorang MUA. misalnya buat seorang usher, biar usher itu bisa stand out (menonjol) di antara keramaian” tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Megapolitan
Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com