BEKASI, KOMPAS.com - Sejumlah warga mulai membersihkan sisa lumpur imbas banjir yang melanda selama hampir 12 jam pada Minggu (19/2/2023) malam di Jalan Pulau Saparua - Jalan Pulau Maluku, Kelurahan Aren Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi.
Pengamatan Kompas.com di lokasi, hingga pukul 08.10 WIB, masih banyak warga yang membersihkan sisa air dan lumpur yang masuk ke rumah.
Bersenjatakan pel karet dan sapu lidi, warga mulai bersih-bersih sejak pukul 06.00 WIB.
Beberapa orang bahkan sudah mulai mengambil kendaraan sepeda motor dan mobilnya masing-masing usai banjir surut.
Diketahui, sejak Minggu malam, para warga mulai mengevakuasi kendaraannya ke tempat yang lebih tinggi agar tidak terendam banjir.
Baca juga: Catat! Ini 7 Titik Banjir Usai Hujan Guyur Kota Bekasi Selama 2 Jam
Terkini, hanya tersisa genangan air sekitar 2-5 centimeter sisa banjir semalam. Dengan kondisi cuaca yang kini cerah, warga pun mulai mengeluarkan furnitur seperti sofa dan kasur untuk dijemur.
Beberapa dari mereka juga tampak berbincang untuk menanyakan kondisi rumahnya masing-masing.
Seorang warga bernama Emut Sugiarto (20) mengatakan, banjir di wilayah tersebut terjadi sejak pukul 17.00 WIB dan terjadi selama hampir 12 jam.
"Banjir itu sekitar 12 jam lamanya. Mulai hujan dan banjir sekitar jam 17.00 WIB, terus surut pas subuh, sekitar jam 05.00 WIB," ujar Emut kepada Kompas.com di lokasi, Senin.
Akibat guyuran hujan yang deras, rumahnya pun ikut terendam banjir. Genangan air yang masuk ke dalam rumahnya mencapai tinggi sekitar 20 centimeter.
Baca juga: Ini Perkataan Bos Ayam Goreng di Bekasi yang Bikin Karyawan Sakit Hati hingga Membunuh
"Banjir di luar rumah itu sekitar 50 centimeter, rumah masuk sekitar 20 centimeter. Itu air masuk ke dalam rumah sekitar jam 19.00 WIB," jelas Emut.
Hal tersebut juga dialami oleh Benny Pahrulian (24). Benny menyebut, akibat banjir semalam, dirinya sedikit terlambat bekerja lantaran harus membersihkan lumpur terlebih dahulu.
"Sampai sekarang belum beres, tapi sedikit-sedikit sudah dibersihkan (lumpur dan air sisa banjir)," jelas Benny.
Meski ketinggian genangan air cukup tinggi dan membuat susah, namun Benny menyebut belum ada bantuan yang datang, baik dari pihak Kelurahan atau dari pihak Kecamatan.
"Belum dapat bantuan apa-apa. Enggak ada (petugas) yang datang juga, di sini padahal langganan banjir," ungkap Benny.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.