Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/02/2023, 16:57 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga Kampung Bayam, Jakarta Utara yang menjadi korban penggusuran proyek Jakarta International Stadium (JIS), sampai kini belum menempati hunian di Kampung Susun Bayam (KSB).

Padahal, KSB semula dibangun bertujuan untuk menampung mereka yang tergusur proyek JIS.

Namun, sebagian warga belum menempati hunian itu karena masalah tarif sewa yang terlalu tinggi, yakni Rp 750.000 per bulan.

Sherly, dari Persaudaraan Warga Kampung Bayam (PWKB) mengatakan, beberapa warga Kampung Susun Bayam sampai saat ini masih ada yang tinggal di bawah tenda yang didirikan pasca penggusuran proyek JIS dilakukan.

"Ya makan seadanya, kita masih saweran untuk memenuhi kebutuhan," ujar Sherly saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta pada Senin (20/2/2023).

Baca juga: Anggap Tarif Sewa Kampung Susun Bayam Rp 750.000 Kemahalan, Warga Minta Keringanan Jadi Rp 150.000

Setidaknya ada 7 KK warga Kampung Bayam yang sampai saat ini masih tinggal di tenda. Tenda yang ditempati itu berukuran 12 x 7 meter.

Namun salah satu dari 7 KK yang tinggal di tenda memiliki lima orang anak. Mereka tidur berimpitan.

Sherly mengatakan, selama ini warga Kampung Bayam terus dijanjikan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku pengelola KSB tersebut.

Ia menyebut bahwa warga dijanjikan oleh PT Jakpro dapat menempati hunian KSB pada 20 November 2022.

"Tapi sampai sekarang tidak satu pun mereka berniat baik untuk kami masuk (KSB). Contoh akuarium itu kan korban penggusuran, mereka soal biaya itu di tanggung oleh koperasi dan kami juga mohon di kelola juga oleh korperasi," kata Sherly.

"Akuarium tidak gratis, bayar tiap bulan Rp 34 ribu dikali beberapa tahun Rp 2 juta sekian gitu satu warga di kali 5 tahun," sambungnya.

Baca juga: Pemprov DKI Gagal Serahkan Aset Lahan Kampung Susun Bayam ke Jakpro

Sebelumnya, sejumlah warga Kampung Bayam melayangkan itu melayangkan surat ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berisi empat tuntutan terkait KSB pada Senin (20/2/2023).

Dalam kesempatan tersebut, sejumlah warga Kampung Bayam juga menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Balai Kota DKI Jakarta, Senin pagi.

Kedatangan warga Kampung Bayam tersebut menuntut agar Kampung Susun Bayam (KSB) dapat segera dihuni.

Tampak para massa aksi datang mengenakan baju berwarna biru. Mereka juga membawa spanduk besar berwarna hitam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

4 Bocah di Jagakarsa Dibunuh 3 Hari Sebelum Ditemukan Tewas

4 Bocah di Jagakarsa Dibunuh 3 Hari Sebelum Ditemukan Tewas

Megapolitan
4 Anak di Jagakarsa Dibunuh Dalam Keadaan Sadar

4 Anak di Jagakarsa Dibunuh Dalam Keadaan Sadar

Megapolitan
Ayah yang Diduga Bunuh 4 Anaknya di Jagakarsa Sempat Rekam Video Sebelum dan Sesudah Pembunuhan

Ayah yang Diduga Bunuh 4 Anaknya di Jagakarsa Sempat Rekam Video Sebelum dan Sesudah Pembunuhan

Megapolitan
BPBD DKI: Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta Sudah Surut

BPBD DKI: Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta Sudah Surut

Megapolitan
4 Anak di Jagakarsa Dibunuh Secara Bergantian oleh Sang Ayah

4 Anak di Jagakarsa Dibunuh Secara Bergantian oleh Sang Ayah

Megapolitan
Polisi: Ayah di Jagakarsa Bunuh 4 Anaknya dengan Cara Dibekap

Polisi: Ayah di Jagakarsa Bunuh 4 Anaknya dengan Cara Dibekap

Megapolitan
Keluh Pedagang Cabai di Pasar Tomang Barat: Harganya Melonjak, tapi Kualitasnya Terkadang Menurun

Keluh Pedagang Cabai di Pasar Tomang Barat: Harganya Melonjak, tapi Kualitasnya Terkadang Menurun

Megapolitan
Diduga Ingin Bunuh Diri, Seorang Pria Loncat ke Sela Peron Stasiun Depok

Diduga Ingin Bunuh Diri, Seorang Pria Loncat ke Sela Peron Stasiun Depok

Megapolitan
Mayat Perempuan yang Terlakban di Cikarang Timur Tiba di RS Polri Kramatjati

Mayat Perempuan yang Terlakban di Cikarang Timur Tiba di RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Ayah yang Diduga Bunuh 4 Anaknya di Jagakarsa Ditetapkan Jadi Tersangka

Ayah yang Diduga Bunuh 4 Anaknya di Jagakarsa Ditetapkan Jadi Tersangka

Megapolitan
Kriminolog Minta Polisi Hukum Mati Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa

Kriminolog Minta Polisi Hukum Mati Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa

Megapolitan
Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Sudah Bisa Diajak Bicara

Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Sudah Bisa Diajak Bicara

Megapolitan
Mayat Perempuan Ditemukan dalam Kondisi Mulut, Tangan, dan Kaki Dilakban di Cikarang Timur

Mayat Perempuan Ditemukan dalam Kondisi Mulut, Tangan, dan Kaki Dilakban di Cikarang Timur

Megapolitan
Kasus Covid-19 Kembali Melonjak di Jakarta, Epidemiolog: 5M Harus Dibudayakan Lagi

Kasus Covid-19 Kembali Melonjak di Jakarta, Epidemiolog: 5M Harus Dibudayakan Lagi

Megapolitan
Kondisinya Membaik, Polisi Periksa Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa

Kondisinya Membaik, Polisi Periksa Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com