Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Ditetapkannya Hari Peduli Sampah Nasional, Berawal dari Peristiwa Mencekam

Kompas.com - 21/02/2023, 06:35 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) adalah hari nasional yang selalu diperingati setiap tanggal 21 Februari.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia menjadikan tanggal 21 Februari sebagai Hari Peduli Sampah Nasional sejak tahun 2006.

Peringatan HSPN sendiri dilatarbelakangi oleh sebuah peristiwa yang mencekam, yakni longsornya tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat, pada 21 Februari 2005.

Ketika itu, sekitar pukul 02.00 WIB, sebuah ledakan keras diikuti dengan longsor sampah terjadi di TPA Leuwigajah.

Baca juga: Ada Saung Edukasi Kupilah di Gambir, Tujuannya untuk Edukasi Warga Pilah Sampah

Dalam peristiwa tersebut, gunungan sampah setinggi 60 meter dengan panjang 200 meter diduga goyah akibat guyuran hujan deras selama semalaman.

Selain itu, ledakan gas metana dari dalam tumpukan sampah juga diduga menyebabkan munculnya suara ledakan.

Dua hal tersebut membuat longsoran sampah menggulung dua permukiman yang berjarak sekitar 1 Km dari TPA Leuwigajah, yakni Kampung Cilimus dan Kampung Pojok.

Akibat dari peristiwa tersebut, jutaan meter kubik sampah longsor, menimbun puluhan rumah, dan menewaskan 157 orang.

Baca juga: Mengubah Paradigma Pengelolaan Sampah

Tragedi longsornya tumpukan sampah di TPA Leuwigajah dipicu manajemen pengelolaan sampah yang buruk.

Sebab, TPA Leuwigayah menggunakan sistem open dumping, artinya sampah dibuang dan ditumpuk begitu saja.

Tanggal tragedi longsornya gunungan sampah di TPA Leuwigajah pada akhirnya menjadi tonggak sejarah lahirnya Hari Peduli Sampah Nasional.

Kejadian itu menjadi peringatan bagi masyarakat agar tidak masuk ke lubang yang sama.

Baca juga: Sampah Menggunung 8 Ton per Hari, DPRD DKI Minta Revitalisasi Pasar Kramat Jati Perhatikan Penanganan Limbahnya

Dengan adanya Hari Peduli Sampah Nasional, ini diharapkan dapat mengingatkan semua pihak bahwa sampah merupakan persoalan yang harus menjadi perhatian utama.

Upaya penanganan dan pengelolaan sampah harus melibatkan seluruh komponen masyarakat, mulai dari pemerintah, akademisi, aktivis, komunitas, dunia usaha, dan individu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com