Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cari Jalan Keluar, Dinas Citata DKI Panggil Warga Tebet yang Rumahnya Retak karena Ulah Tetangga

Kompas.com - 21/02/2023, 16:29 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan (Citata) DKI Jakarta memanggil Ami (53), warga Tebet, Jakarta Selatan, yang rumahnya nyaris roboh karena tetangganya diduga tak membangun fondasi.

Dalam kesempatan ini, Dinas Citata DKI meminta keterangan langsung dari Ami soal kejadian yang menimpa rumahnya.

"Kami memanggil Bu Ami untuk meminta keterangan langsung dari beliau dan keluarga untuk proses pendalaman," kata Sub-Koordinator Urusan Pengaduan dan Penanganan Hukum Dinas Citata DKI Maulana, Senin (20/2/2023).

Baca juga: Hasil Pengecekan Sementara, Tak Ditemukan Batu Kali untuk Fondasi di Urukan Tanah Warga Tebet

Sementara itu, Ami juga bercerita kepada Kompas.com bahwa Dinas Citata DKI memanggilnya untuk mengumpulkan data.

Ami mengaku, perwakilan Dinas Citata DKI meminta keterangan setiap orang yang tinggal di rumahnya, yakni suami bernama Somad dan anak semata wayangnya, Amanda.

"Di sana tuh bener-bener kayak ngobrol saja, kami digilir dan ditanya satu-satu soal kondisi rumah kami gimana," ungkap Ami pada Selasa (21/2/2023).

Oleh karena itu, guna memperkuat argumennya, Ami mengungkapkan, pihaknya selalu menggunakan gambar untuk mendeskripsikan keadaan rumahnya.

Misalnya, soal dua lubang yang ada di tembok belakang rumahnya.

Baca juga: Pemilik Lahan di Tebet Bantah Tak Bangun Fondasi, Tetangganya: Jujurlah, Jangan Tutup-tutupi

Ami mencoba mendeskripsikan perbedaan kedua lubang tersebut kepada Dinas Citata DKI untuk menekankan bahwa sang tetangga tak membangun fondasi dengan benar, alias hanya fondasi gantung.

"Paling saya sih ketika ngomong sambil disertakan gambar saja. Misalnya soal lubang di rumah saya. Kan itu ada dua, yang atas itu kalau hujan kan batu kalinya basah. Jadi saya coba jelasin kenapa basah," ujar Ami.

"Nah lubang kedua atau yang bawah itu saya coba jelaskan secara gamblang. Saya bilang di lubang itu hanya ditemukan tanah yang bercampur dengan puing bangunan, seperti genteng dan batu bata. Kondisinya juga selalu basah dalam kondisi apa pun," sambung dia.

Oleh karena itu, Ami berharap pertemuan ini dapat menemukan titik terang. Ami hanya ingin sang tetangga membangun fondasi dengan benar supaya tak membahayakan rumahnya.

Baca juga: Pemilik Lahan di Tebet Bantah Tuduhan Tak Bangun Fondasi hingga Bikin Rusak Rumah Tetangga

Ami juga berharap Pemerintah Provinsi DKI membuka mata.

Selain tak memiliki fondasi yang benar, kata Ami, sang tetangga tetap melanjutkan proyek pembangunan meski lahannya telah disegel.

"Tetangga kami itu masih sibuk membangun lahannya meski telah disegel. Kami dengar kok ada suara kerja di sana. Jadi kami mohon agar keadilan ditegakkan dan menghentikan proses pembangunan," pungkas Ami.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengendara Motor Dimintai Uang agar Bisa Lewat Trotoar, Heru Budi: Sudah Ditindak

Pengendara Motor Dimintai Uang agar Bisa Lewat Trotoar, Heru Budi: Sudah Ditindak

Megapolitan
Jadi Tersangka, Sopir Truk 'Biang Kerok' Tabrakan di GT Halim Utama Sesumbar: Saya Beli Semua Mobilnya

Jadi Tersangka, Sopir Truk "Biang Kerok" Tabrakan di GT Halim Utama Sesumbar: Saya Beli Semua Mobilnya

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Kamis 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Kamis 28 Maret 2024

Megapolitan
Pemkot Bogor Relokasi 9 Rumah Warga Terdampak Longsor di Sempur ke Rumah Kontrakan

Pemkot Bogor Relokasi 9 Rumah Warga Terdampak Longsor di Sempur ke Rumah Kontrakan

Megapolitan
Wali Kota Bogor Diisukan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Bima Arya: Itu Spekulasi

Wali Kota Bogor Diisukan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Bima Arya: Itu Spekulasi

Megapolitan
Pelaku Pembacokan di Kampung Bahari Jalani Pemeriksaan dengan Tenang Usai Tewaskan Sepupu

Pelaku Pembacokan di Kampung Bahari Jalani Pemeriksaan dengan Tenang Usai Tewaskan Sepupu

Megapolitan
SPBU di Bekasi Tak Terlibat Kasus Bensin Dicampur Air, Polisi: Mereka Telah Ikuti Prosedur

SPBU di Bekasi Tak Terlibat Kasus Bensin Dicampur Air, Polisi: Mereka Telah Ikuti Prosedur

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Sungai Ciliwung, Tersangkut di Kolong Jembatan

Mayat Pria Ditemukan di Sungai Ciliwung, Tersangkut di Kolong Jembatan

Megapolitan
Sopir dan Kernet Tangki Jual Bensin ke Satpam SPBU, lalu Campur Pertalite dengan Air

Sopir dan Kernet Tangki Jual Bensin ke Satpam SPBU, lalu Campur Pertalite dengan Air

Megapolitan
Kasusnya Dihentikan, Aiman Witjaksono Minta Polisi Kembalikan Ponsel yang Disita

Kasusnya Dihentikan, Aiman Witjaksono Minta Polisi Kembalikan Ponsel yang Disita

Megapolitan
Ikut Resmikan Masjid Agung Bogor, Zulhas Puji Lokasinya yang Strategis

Ikut Resmikan Masjid Agung Bogor, Zulhas Puji Lokasinya yang Strategis

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis di Jakarta tapi KJP Dihapus, Warga: Lebih Adil

Wacana Sekolah Gratis di Jakarta tapi KJP Dihapus, Warga: Lebih Adil

Megapolitan
Terungkapnya Kasus Bensin Campur Air di Bekasi, Ternyata Bukan karena Kebocoran Tangki di SPBU

Terungkapnya Kasus Bensin Campur Air di Bekasi, Ternyata Bukan karena Kebocoran Tangki di SPBU

Megapolitan
Antusiasme Sakti Mudik ke Subang, Tak Sabar Lihat Kemajuan Kampung Halaman

Antusiasme Sakti Mudik ke Subang, Tak Sabar Lihat Kemajuan Kampung Halaman

Megapolitan
Ingin Masukkan Orang Profesional, Bima Arya Bakal Susun DKM Masjid Agung Bogor di Sisa Masa Jabatan

Ingin Masukkan Orang Profesional, Bima Arya Bakal Susun DKM Masjid Agung Bogor di Sisa Masa Jabatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com